Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didemo Sopir Angkot, Ridwan Kamil Bilang Musuh Angkot Itu Pengendara Motor

Kompas.com - 02/06/2016, 15:58 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ratusan sopir angkutan kota di Kota Bandung menuntut agar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menghapus program bus sekolah gratis bagi pelajar. Menurut para sopir, keberadaan bus sekolah gratis memangkas penghasilan mereka.

Ridwan Kamil angkat bicara soal kondisi tersebut. Dia menjelaskan, bus sekolah gratis bukan sebab utama penurunan omzet para sopir angkot di Bandung.

"Saya sudah bilang musuh angkot itu pemotor, silahkan survei," kata Ridwan saat ditemui dalam acara launching kantor berjalan dengan mobil layanan pertanahan di Pasar Caringin, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Kamis (2/6/2016).

Baca juga: Tuntut Bus Sekolah Gratis Dihapuskan, Sopir Angkot Demo Ridwan Kamil

Emil, sapaan akrabnya, mengungkapkan, peralihan pengguna angkutan kota ke sepeda motor pun tak lepas dari kurang baiknya kualitas layanan terhadap penumpang.

"Semua yang punya motor dulunya mantan pengangkot, (pindah) karena angkotnya banyak problem," ujarnya.

Sebab itu, Emil mengaku tak akan menghapus program bus sekolah gratis dan bus gratis untuk buruh.

"Bus itu sangat sedikit, si demo bilang pendapatan turun 50 persen karena bus buruh, bus buruh hanya dua unit, busnya kecil, kadang statistiknya itu. Bus sekolah (dampaknya) tidak signifikan, kita tetap jalan," kata dia.

Sebelumnya, ratusan sopir angkutan umum di Bandung melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (2/6/2016). Mereka menuntut agar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menghapus program bus sekolah gratis.

Sebagai bentuk kekecewaan terhadap Ridwan Kamil, para demonstran membawa poster yang di antaranya bertuliskan "Kami Menolak Keras Keberadaan Bis Sekolah", "Boss, Anak Istri Saya Butuh Makan, Boss!", dan "Pak Emil Jangan Mengeluarkan Kebijakan Sepihak".

Mereka menilai, keberadaan bus gratis bagi pelajar dinilai memangkas pendapatan sopir angkot lantaran para siswa di Bandung lebih memilih menggunakan bus.

Rosadi (51), salah seorang demonstran, mengaku penurunan pendapatan dirasakan oleh sejumah sopir di beberapa trayek seperti Cicadas-Cibiru, Stasiun Hall-Gedebage, Elang-Gedebage.

"Sekarang penghasilan saya hilang 80 persen karena bus gratis, ini sudah lebih dari tiga bulan," kata Rosadi, sopir angkot jurusan Cicadas - Cibiru.

Kegelisahan serupa juga dirasakan Ujang (30), sopir jurusan Elang - Gedebage. Menurutnya, pendapatannya saat ini tak mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.

"Saya dulu bisa dapat uang Rp 150.000, saat ini ia hanya mendapatkan rata-rata Rp 60.000. Anak saya dua, satu TK, satu SD. Pengeluaran saja di atas Rp 50.000 sehari," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com