Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sopir Bus, Pemburu Klakson "Telolet" Sudah Ada sejak 5-6 Tahun Lalu

Kompas.com - 13/05/2016, 22:00 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Fenomena berburu suara klakson bus yang sekarang tenar dengan sebutan "telolet" sudah ada sejak beberapa tahun lalu sebelum naik daun akhir-akhir ini.

"Sejak 5 sampai 6 tahun yang lalu, fenomena itu sudah ada," ujar Patra, seorang sopir bus pariwisata, saat ditemui di Taman Parkir Abu Bakar Ali Yogyakarta, Kamis (12/5/2016).

Menurut Patra, kebiasaan tersebut dilakukan banyak kalangan, dari anak hingga dewasa, di berbagai daerah. Mereka mengincar bus besar karena suara klaksonnya yang khas dan nyaring.

Ia mengatakan, fenomena tersebut awalnya banyak terjadi di wilayah Jawa Timur sebelum merembet ke daerah lain. Di wilayah Yogyakarta sendiri, jumlahnya belum terlalu banyak.

Sebagai seorang sopir, dirinya sudah paham apabila ada orang yang memasang ponsel berkamera ataupun sekadar memberikan tanda dengan tangan, bahkan meneriakinya.

Ia tidak merasa terganggu, bahkan ada rasa senang karena merasa mendapat perhatian.

"Merasa senang saja, tidak terganggu. Senang, ada yang memperhatikan," kata sopir yang sedang membawa rombongan asal Bekasi itu.

Klakson dengan bunyi telolet yang khas dan menjadi incaran para pemburu tersebut sebenarnya merupakan klakson variasi dan bukan bawaan pabrik.

"Klakson variasi harganya Rp 1,5 juta-Rp 2 juta," ujar Patra. (Khaerur Reza)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com