Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marwan Jafar Curiga Ada Provokasi Dana Desa di Jawa Tengah

Kompas.com - 14/04/2016, 17:35 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menyatakan tengah menyoroti penggunaan dana desa di wilayah Jawa Tengah.

Marwan menengarai ada gerakan yang sengaja memprovokasi para kepala desa untuk menghambat program pemerintah dalam pembangunan desa setelah bergulirnya dana desa.

"Saya dengar di Jawa Tengah ada provokasi. Ada pihak yang ajak-ajak, lebih-lebih yang berbau komunis," kata Marwan dalam sosialisasi tentang penetapan prioritas penggunaan dana kepada kepala desa se-Kabupaten Semarang di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Jawa Tengah, Kamis (14/4/2016) siang.

Marwan menduga ada politisasi dalam gerakan tersebut dengan mencoba menarik para kepala dan perangkat desa serta para fasilitator eks peserta Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.

Tidak jelas apa yang menjadi tujuan dari upaya mengganggu penggunaan dana desa tersebut. Marwan menilai bahaw upaya itu secara tidak langsung telah mengganggu kondusivitas sehingga masyarakat tidak fokus dalam membangun desa.

"Masyarakat yang seharusnya fokus untuk membangun desanya, dijejali oleh hal-hal yang berbau politis. Itu yang tidak boleh, wong di sini kita melepas baju partai kok, tidak peduli siapa pun di sini, yang penting adalah niat kita membangun desa," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.

Marwan menyebutkan bahwa dugaan itu tidak berhubungan dengan isu reshuffle kabinet akhir-akhir ini. Ia menyatakan bahwa gerakan itu muncul sejak setahunan lalu, terutama Jateng.

"Banyak yang mencoba untuk memprovokasi kepala desa, eks PNPM, ada yang memprovokasi perangkat desa. Ada yang melalui sembunyi-sembunyi, ada yang melalui kumpulan," ucapnya.

Marwan menyatakan belum ingin mengambil tindakan khusus atas upaya-upaya tersebut. Ia berupaya meyakinkan perangkat daerah dengan mengintensifkan kunjungan dan berdialog langsung dengan mereka untuk mencegah gerakan tersebut.

Ia tidak mengetahui apa tujuan dari provokasi tersebut, tetapi ia yakin gerakan tersebut berdampak serius terhadap konsentrasi pembangunan di desa. Salah satunya dengan mendirikan organisasi pesaing Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia.

"Goal-nya apa saya tidak tahu, tapi yang jelas memprovokasi. Sampai pada tahapan di Jawa Tengah ini. Jangan mau diajak main politik, jangan mau. Kita niat membangun desa, membangun negara. Kita bukan negeri intrik, bukan negeri provokasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com