Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pekerjaan Petugas Pajak Bukan Pekerjaan Ringan..."

Kompas.com - 13/04/2016, 20:02 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com -  Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara II Pematang Siantar, Yunirwansyah menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Toga Parada Fransriano Siahaan (32) saat menjalankan tugasnya. Menurut dia, Parada merupakan salah satu pegawai pajak yang terbaik.

"Kami turut berduka, semoga keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ini. Bagi kami, almarhum adalah salah satu karyawan terbaik, kami sangat kehilangan," kata Yunirwansyah, Rabu (13/4/2016).

Menurut dia, prosedur kerja yang dilakukan almarhum sudah sesuai aturan. Saat kejadian, Parada hanya menyampaikan surat paksa sehingga tidak diperlukan pengawalan atau pendampingan pihak ketiga.

"Pengawalan polisi baru diperlukan saat penyitaan. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Saya berpesan, pekerjaan petugas pajak bukan pekerjaan ringan," katanya.

Sementara itu jenazah Parada tiba rumah duka di Jalan Air Bersih Ujung, Kompleks Pertamina Blok III, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, setelah diterbangkan dari Bandara Binaka, Gunung Sitoli ke Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) Sumatera Utara.

Rekan-rekan kerjanya yang sudah menunggu lama langsung menyambut ambulans yang datang dan langsung mengusung peti memasuki rumah duka.

Seketika suasana menjadi riuh. Istri Parada, Qorry Grace Lubis langsung menangis histeris saat melihat kedatangan jenazah suaminya.

Isak tangis sanak saudara, teman, dan handai tolan pun tidak terbendung, pecah bersama kedukaan yang dalam.

Seperti diberitakan sebelumnya, Parada yang merupakan juru sita Penagihan Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sibolga, terbunuh bersama Sozanolo Lase (35), tenaga honorer Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Gunung Sitoli, Nias.

Keduanya tewas ditikam Agusman Lahagu alias Ama Tety, seorang pengusaha jual beli getah karet di Desa Hilihao, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Selasa 912/4/2016) kemarin. Alasannya, pelaku tak terima dan kalap ditagih hingga Rp 14,7 miliar. (baca: Tewasnya Petugas Pajak Harus Jadi Pemicu Pemerintah Kejar Pengemplang Pajak )

Kompas TV Nias Daerah Rawan untuk Menagih Pajak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com