Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto kepada media untuk mengklarifikasi pemberitaan yang muncul dari media baik lokal maupun nasional.
"Jadi tidak ada penangkapan teroris di Ubud. Jadi, yang didapat (mahasiswa) di Ubud itu adalah anak dari pelatih bela diri anggota Brimob Jawa Barat," kata Kombes Pol Hery Wiyanto di Denpasar, Rabu (17/2/2016).
Menurut keterangan Hery, DNM memang dicari oleh Polda Jawa Barat karena diduga simpatisan kelompok radikal. Namun hal itu masih didalami. [Baca juga: Diduga Terkait Jaringan Teroris, Mahasiswa Asal Bandung Ditangkap]
"Dia dicari oleh Polda Jabar. Kemudian, kasusnya belum jelas. Ada indikasi, diduga, ini masih diduga, dia simpatisan dari gerakan-gerakan yang radikal," kata Kapolda Sugeng, Rabu pagi tadi.
Pihak kepolisian sudah meminta keterangan dari DNM dan kabarnya sudah dijemput oleh keluarganya. Tidak dijelaskan kapan DNM akan berangkat ke Bandung.
Selama di Bali, DNM pun tidak melakukan kegiatan apapun. Polisi juga tidak bisa memberikan penjelasan ada kepentingan apa DNM datang ke Ubud.
DNM ditemukan di Art Shop Alif di kawasan Ubud, Gianyar, Bali, pada Selasa (16/2/2016). Penemuan DNM ini karena sinyal HP-nya terlacak oleh Polda Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.