Masyarakat yang berburu perlengkapan persembahyangan mengaku tidak kaget walaupun harganya lebih mahal dibanding hari raya Galungan sebelumnya.
"Tidak kaget sih. Apa-apa mahal. Walaupun mahal yang harus bagaimana? Galungan tetap harus dirayakan. Yah kita akalin saja memilik perlengkapan sesuai keuangan kita," kata Salah satu warga, Nengah Sadiani,Denpasar, Senin (8/2/2016).
Pantauan Kompas.com, di beberapa titik di kota Denpasar seperti di Jalan Raya Sesetan, Jalan Waturenggong, Jalan Imam Bonjol dan lainnya banyak pedagang musiman menjual perlengkapan persembahyangan umat Hindu.
Mereka menjual bahan membuat Penjor seperti bambu, kelapa, janur dan rangkaian hiasan janur untuk dipasangkan di Penjor.
Selain itu, perlengkapan yang juga dijual seperti Tamiang (gantungan rangkaian janur berbentuk pipih), Sampian (hiasan gantungan janur yang dibentuk indah dan digantungkan di pura keluarga) dan masih banyak perlengkapan lainnya yang dijual.
"Ya jual bahan Penjor, Tamiang, Sampian banyak deh. Perlengkapan lainnya juga saya jual, ada kain poleng (kain kotak-kotak motif hitam putih), perlengkapannya banyak," kata Luh Putu, salah satu pedagang di Jalan Raya Sesetan Denpasar.
Harga perlengkapan persembahyangan ini tidak semuanya mengalami kenaikan. Jika ada kenaikan maksimal 25 persen dari harga biasanya. Rata-rata harga perlengkapan dari mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah tergantung jenis perlengkapan dan bahannya. (K102-14)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.