Kenaikan harga tersebut tidak hanya memberatkan bagi ibu rumah tangga. Pengelola restoran pindang tulang sapi yang merupakan kuliner khas Ogan Ilir, juga merasakan beban yang sama.
Sebab, kenaikan harga daging sapi juga menaikkan harga jual tulang sapi, yang menjadi bahan utama masakan pindang tulang, kuliner khas daerah Ogan Ilir.
Miftah, seorang pemilik restoran Pindang Tulang berlokasi di gerbang batas Kota Indralaya, jalur lintas timur Palembang-Ogan Ilir pun mengeluh.
Ditemui saat membeli tulang sapi di Pasar Indralaya, Miftah mengatakan, harga tulang sapi kini mencapai Rp 70.000 per kilogram. Kondisi itu membuatnya harus berpikir menyiasati pasokan di restorannya.
“Sebelumnya, paling Rp 40.000 per kilogram, sekarang sudah Rp 70.000 per kilogram. Saya tidak bisa menaikkan harga jual pindang tulang per porsi begitu saja, takutnya nanti pelanggan pada kabur,” kata dia.
Sementara, Rifat, pedagang daging sapi di Pasar Indralaya mengatakan, kenaikan harga tersebut terjadi akibat kenaikan pajak impor sapi yang dikenakan oleh pemerintah.
“Meski sapi lokal, namun membelinya tetap di pasar hewan,” kata dia.
Kenaikan harga itu membuat penjualan daging sapi turun hingga 25 persen. Hal itu akibat pembeli banyak yang mengurungkan niatnya membeli daging sapi, setelah mengetahui harga yang tinggi.
“Banyak yang mengurungkan niatnya membeli daging setelah harganya tinggi,” ujar Rifat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.