Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Gagal, Seorang Tabib Disekap Keluarga Pasiennya

Kompas.com - 29/01/2016, 22:33 WIB
SUMENEP, KOMPAS.com - Seorang tabib berinisial SM (54), warga Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura menjadi korban penyekapan.

Pelakunya adalah keluarga seorang pasien yang gagal dia sembuhkan. SM disekap di sebuah rumah di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, sejak Kamis (28/1/2016) malam.

Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Adi Wira Prakasa menyatakan, penyekapan itu dilakukan karena tabib SM dianggap gagal menyembuhkan keluarga pasiennya.

"Selain menyekap, pelaku juga meminta uang tebusan kepada korban senilai Rp 300 juta," ungkap Wira di Mapolres Bangkalan, Madura, Jumat (29/1/2016).

Terbongkarnya kasus penyekapan itu berawal ketika keluarga korban memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Bangkalan.

Dalam perjalanan menuju lokasi penyekapan, polisi bertemu korban yang kala itu mengendarai mobil Honda Brio warna putih. Saat itu, korban sudah dilepas dan dalam perjalanan pulang.

"Pelaku mengetahui bahwa keluarga korban melapor kepada kami dan (korban) akhirnya dilepas. Kami membawa kembali korban untuk menunjukkan lokasi penyekapan," jelas Wira.

Di sebuah rumah yang dijadikan tempat penyekapan, polisi mengamankan seseorang berinisial S (32), warga Desa Parseh yang diduga sebagai pelaku penyekapan.

"Tidak ada orang lain selain S di rumah itu. Ia membawa senjata tajam malam itu. Namun kami belum memastikan apakah dia pelakunya, masih pemeriksaan," paparnya.

Adi menambahkan, keluarga pasien awalnya mendatangi tabib S ke kediamannya di Bluto beberapa bulan lalu untuk mengobati anggota keluarganya.

Namun, lanjutnya, pasien yang dimaksud tidak dibawa ke kediaman sang tabib.

"Usai itu, tabib SM terus ditelepon karena upayanya menyembuhkan pasien tidak membuahkan hasil," ujarnya.

Hingga saat ini, kepolisian terus mendalami kasus tersebut untuk mengetahui apakah penyekapan tersebut hanyalah sebuah modus semata atau memang ada unsur lain.

"Kami juga belum memperoleh informasi si pasien sakit apa. Korban penyekapan disuruh datang ke Bangkalan untuk mengobati orang lain, ternyata malah disekap," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com