Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan, 13 Titik Kebakaran Batubara di Hutan Lindung Balikpapan

Kompas.com - 27/01/2016, 21:19 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) di Balikpapan, Kalimantan Timur, kembali terancam setelah kandungan batubara di hutan itu terbakar.

Kepala Badan Pengelola HLSW, Purwanto, mengungkapkan, timnya menemukan 13 titik tanah mengering dan mengepulkan asap putih.

Situasi ini berlangsung setelah kebakaran hutan pada November 2015 berakhir. Asap putih itu diyakini muncul akibat proses terbakarnya batubara di dalam tanah. 

"Permukaan tanah jadi berasap. Itu titik-titik batubara," kata Purwanto.

Kebakaran besar melanda HLSW pada musim kemarau tahun lalu. Purwanto mengatakan, upaya memadamkan api kala itu tidak menyentuh pemadaman batubara yang ikut terbakar.

Purwanto menambahkan, kondisi ini tentu sangat berbahaya karena bisa memicu kebakaran baru.

Tanah menjadi panas, kawasan mengering, dan pepohonan yang tumbuh di atasnya malah mudah terbakar.

Hal yang paling mengkhawatirkan adalah empat titik asap di antaranya memiliki panjang dan lebar 50 x100 meter.

"Jika tidak segera diatasi, maka akan terus menjalar," kata dia.

BP HLSW mengaku tidak memiliki cukup dana, fasilitas, dan tenaga untuk mengatasi kebakaran semacam ini tanpa bantuan pemerintah.

"Bukan dengan alat berat karena tidak mungkin memasukkan alat berat ke hutan yang tertutup," kata Purwanto.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Balikpapan, Suryanto, mengatakan, pemerintah menggandeng pihak ketiga untuk memadamkan api batubara di HLSW.

Suryanto mengakui, pemerintah juga tidak memiliki cukup dana untuk memadamkan kebakaran seperti ini.

"Kebutuhan dananya besar, bisa miliaran rupiah," kata Suryanto.

"(Karenanya) Pak Wali beberapa lalu menggandeng Pro Natura. Mereka sudah mulai melakukan upaya pemadaman," kata Suryanto.

HLSW memiliki luas 10.000 hektar, dan lahan seluas 900 hektar terbakar pada tahun lalu. Beruntung, bagian hutan yang belum terjamah seluas 5.000 hektar tidak terjilat api.

Kebakaran merupakan salah satu ancaman terbesar bagi HLSW. Selain kebakaran, aktivitas warga dan pembangunan juga mengancam keberadaan hutan ini.

Aktivitas itu antara lain pengembangan kawasan industri di sekitarnya dan masih maraknya perambahan serta penebangan liar, juga perburuan satwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com