Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghilang, Dyah Ayu Tinggalkan Ponsel Berisi Lagu Diduga "Mars Gafatar"

Kompas.com - 25/01/2016, 10:22 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Muhammad Taufik sangat yakin, Dyah Ayu Yulianingsih (27) putrinya yang tak diketahui rimbanya beberapa bulan terakhir menghilang karena bergabung dengan kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Karena keyakinan itu, dia mendatangi penampungan Transito di Surabaya, Senin (25/1/2016). Kepada petugas jaga, Taufik menyerahkan cetakan kertas berwarna berisi foto anak dan cucunya yang masih berusia dua tahun, Raina. 

"Mungkin ada di sini karena pengungsi Gafatar asal Jawa Tengah kabarnya saat ini belum dievakuasi dari Kalimantan ke Pulau Jawa," kata warga Sleman, Yogyakarta ini.

Taufik menuturkan, dirinya begitu yakin bahwa putrinya yang belum lama ditinggal mati suaminya itu bergabung dengan Gafatar karena sebuah lagu.

Dia lalu menunjukkan sebuah file lagu yang diyakini sebagai lagu Mars Gafatar di dalam ponsel Dyah Ayu Yulianingsih, anaknya. 

Ada dua lagu yang tersimpan di ponsel anaknya itu, selain Mars Gafatar, ada satu lagu lainnya yang bernada seperti pujian kepada seorang tokoh yang disanjung dan diagungkan. 

"Saat ditinggal pergi, ponsel tersebut rusak, lalu saya perbaiki, ternyata ada dua lagu itu. Dari format file-nya, sepertinya lagu tersebut dikirim seseorang melalui jejaring WhatsApp," ungkapnya.

Berbekal file musik tersebut, akhirnya dia mulai menelusuri siapa teman dekat anaknya sebelum menghilang. Taufik mengaku bahkan sampai memiliki foto pegiat Gafatar di Yogyakarta untuk dikonfirmasikan kepada teman dekat anaknya.

"Ternyata benar, salah satu foto yang saya tunjukkan pernah dekat dengan anak saya," ujar Taufik.

Putrinya yang termasuk lulusan terbaik jurusan Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta 2011 itu diduga terpengaruh Gafatar di tengah jiwanya sedang labil setelah ditinggal mati suaminya pada Agustus lalu. 

Taufik mengaku sudah pergi ke berbagai daerah untuk mencari anaknya itu, bahkan sampai ke Kalimantan Barat, tempat pengikut Gafatar mengungsi.

"Saya akan cari ke mana saja, asalkan anak dan cucu saya bisa kembali," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com