Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemred Sebuah Majalah Jadi Tersangka Korupsi Pembangunan Bandara Paser

Kompas.com - 19/01/2016, 20:05 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com –  Satu lagi tersangka korupsi pembangunan bandara Kabupaten Paser di Kalimantan Timur, dijebloskan ke tahanan Polda Kaltim.

Tersangka terbaru adalah T, direktur PT LJA, yang langsung ditahan tak lama setelah menjalani pemeriksaan di Tipikor Polda Kaltim.

“T datang dan langsung diperiksa beberapa jam di sini. Selesai pemeriksaan, kami langsung menahan dia,” kata Kasubdit Tipikor Polda Kaltim, AKBP Feri Jaya S, Selasa (19/1/2016).

T datang seorang diri, Senin (18/1/2016) tengah hari dan langsung menjalani pemeriksaan selama lima jam.

Dalam pemeriksaan itu, penyidik menanyakan peran T di dalam organisasi PT LJA yang memenangkan lelang sebagai kontraktor pembangun bandara.

Selain direktur perusahaan kontraktor, pria berusia 62 tahun ini juga memimpin sebuah majalah yang kerap memberitakan pembangunan dan konstruksi bangunan.

“Kami juga mendapati kalau T adalah pemred (pemimpin redaksi) di sebuah majalah yang beredar terbatas,” kata Feri.

Polisi juga memastikan hubungan PT LJA yang mengajak kerja sama operasi PT RSU. Rekan kerja operasi LJA ini kemudian yang mengerjakan semua bagian bandara.

“T ini melimpahkan ke pihak ketiga (PT RSU) ini,” kata Feri.

Berdasarkan kontrak kerja, kata Feri, bandara akan dibangun secara multiyears dari 2011 hingga 2014 dengan nilai total Rp 389 miliar.

Sesuai kontrak, PT LJA wajib membangun semua sisi bandara, termasuk runway atau landas pacu.

Selama empat tahun pembangunan, pemerintah telah mengeluarkan Rp 120 miliar. Audit menyatakan, terdapat selisih pekerjaan sebesar Rp 38,9 miliar kemajuan proyek.

Polisi memeriksa belasan saksi atas temuan ini di kuartal pertama 2015 lalu.

Setelah penyelidikan panjang, empat tersangka ditetapkan, yakni SA, mantan kepala dinas perhubungan Kabupaten Paser dan LO kepala seksi Dishub Kabupaten Paser. Keduanya sudah ditahan pekan lalu.

Berselan satu hari, menyusul S, konsultan pengawas pembangunan dari PT BSC.

Polisi awalnya memanggil T di hari yang sama dengan pemeriksaan S. Namun, T baru tiba sepekan kemudian dan langsung ditahan usai menjalani pemeriksaan.

“Kami memeriksa kesehatan tiap orang yang akan ditahan. Mendadak tensi T naik sampai 180, lantas kami bantarkan. Kami lanjutkan memeriksa kesehatan T di RS Pertamina. Hasilnya apakah penahanan berlanjut atau bagaimana, tergantung hasil RS nanti,” kata Feri.


 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com