Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Gabung ke Gafatar, Keluarga Komari Kerap Gelar Ritual di Ruang Gelap

Kompas.com - 13/01/2016, 21:48 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Keluarga Komari, mantan Kepala Desa Surojoyo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, kini menjadi pembicaraan setelah kepergian mereka yang misterius.

Warga sekitar menduga Komari dan keluarganya bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kalimantan.

Dugaan tersebut bukan hal baru, sebab Komari dan keluarganya memang dikenal sebagai pegiat Gafatar beberapa waktu terakhir.

Menurut Edi Priyono (37), seorang tetangga Komari, Komari secara terbuka menyatakan diri sebagai anggota Gafatar.

Di rumah kontrakannya di Dusun Klumit, Desa Surojoyo, Kecamatan Candimulyo, bahkan terpasang spanduk besar berwarna jingga dengan lambang organisasi tersebut.

Komari dan sejumlah anggota kelompok Gafatar lainnya pernah melakukan aktivitas sosial dan kemasyarakatan di lingkungan Dusun Klumit dan sekitarnya.

Kegiatan yang mereka lakukan misalnya bakti sosial, bersih-bersih selokan, dan sebagainya.

"Waktu itu saya lihat rata-rata mereka (anggota Gafatar) bukan warga sini. Mereka kerja bakti membersihkan selokan, sudah lama sih," ujar Edi, Rabu (13/1/2016).

Edi melanjutkan, ia juga pernah mengetahui Komari dan sejumlah teman-temannya berlatih bela diri, senam bersama dan berenang di kolam renang Pisangan, Kecamatan Tegalrejo.

Sejak bergabung dengan Gafatar, Edi melihat perubahan sikap pada diri Komari dan keluarganya, terutama soal akidah agama Islam.

"Mereka tidak lagi tertib shalat lima waktu dan puasa seperti biasanya," sebut Edi.

Di samping kegiatan sosial, keluarga Komari beberapa kali pernah mengadakan perkumpulan mirip pengajian di rumah kontrakannya.

Bahkan dalam kegiatan itu ada seorang "imam" yang memimpin kegiatan.

“Saat itu saya dengar pengajiannya agak janggal, tidak seperti pengajian pada umumnya. Ada unsur ritual kejawennya, mereka menyebut adanya Satrio Piningit,” tambah Edi.

Sumilah, tetangga Komari lainnya juga mengungkapkan bahwa keluarga Komari kerap mengadakan pertemuan dengan sejumlah orang yang diduga anggota Gafatar.

Sumilah pun melihat keganjilan dalam aktivitas pertemuan yang mereka lakukan. Sebab menurut Sumilah, mereka melakukan ritual dalam ruangan gelap dan mengucapkan kata-kata tak bisa dipahami.

“Jadi kalau ritual biasanya mematikan lampu,” kata Sumilah yang tinggal di sebelah rumah kontrakan Komari.

Sumilah mengaku, Komari pernah mengutarakan rencana memboyong keluarganya ke Kalimantan. Hanya saja, Komari tidak menjelaskan alasan rencana hijrahnya itu.

“Alasannya apa saya kurang tahu, dia enggak pernah cerita. Tapi dia sudah lama ingin ke Kalimantan," ucap Sumilah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com