Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Turun, Debu Soputan Jadi Lumpur

Kompas.com - 06/01/2016, 14:11 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MINAHASA, KOMPAS.com - Hujan deras yang turun di wilayah Minahasa membuat jalanan Gunung Potong penghubung Minahasa Tenggara dan Minahasa sangat licin.

Pasalnya, debu vulkanis erupsi Soputan yang menutupi permukaan jalan setebal sekitar 2-3 centimeter berubah menjadi lumpur ketika terkena hujan. Pengendara pun harus ekstra hati-hati mengendalikan laju kendaraan mereka.

Di sisi lain, turunnya hujan membuat warga Noongan, Langowan Barat yang terkena dampak dari debu Soputan merasa bersyukur. Sebab hujan sedikit membantu membersihkan atap rumah mereka dari debu.

"Walaupun di tanaman dan pekarangan debu masih susah hilang," ujar Marthin, warga Noongan, Rabu (6/1/2016).

Kecamatan Langowan Barat termasuk daerah terparah yang terkena dampak abu Soputan. Tanaman petani seperti jagung, tomat, kacang panjang rusak akibat tertimpah abu vulkanik yang tebal.

Beberapa pohon juga roboh, karena tidak mampu menahan beratnya abu vulkanis yang turun sejak Senin (4/1/2016) malam.

Kondisi penuh debu membuat petugas kesehatan, TNI, dan pemerintah daerah turun membagi-bagikan masker dan membuat posko bantuan. Salah satu posko didirikan di Rumah Sakit Daerah Noongan.

Sementara itu, petani di Tonsewer Selatan, Kecamatan Tompaso Barat mengaku terpaksa harus memanen tanaman pertanian mereka lebih awal, karena takut membusuk dan rusak.

"Kalau tidak lekas dipanen bawangnya akan menjadi hitam," ujar Novy Sengey, salah satu petani sambil membersihkan bawang bombai yang dipanennya lebih awal.

Beberapa tanaman yang harus pula dipanen lebih awal adalah kacang buncis, tomat, cabai merah.

Sementara tanaman jagung tidak bisa diselamatkan karena roboh tertimpa abu vulkanis Soputan.

Di Manado, Bandara Sam Ratulangi telah kembali dioperasikan setelah sebelumnya sempat ditutup dari aktivitas penerbangan karena sebaran abu Soputan yang dikhawatirkan menganggu lalu lintas penerbangan.

Dari pantauan Kompas.com di Pos Pemantau Gunung Api Soputan di Silian, Minahasa Tenggara, alat perekam seismograf masih menunjukkan aktivitas vulkanis yang intens dari gunung yang bersatus siaga level III tersebut.

Hingga kini belum ada perintah evakuasi warga akibat letusan Soputan. Warga yang tinggal di wilayah dekat kaki gunung Soputan masih beraktivitas seperti biasa, walaupun ada larangan untuk tidak berada dalam wilayah radius 6,5 kilometer dari kawah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com