Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasek: Kalau Kejaksaan Peka, Rusuh LP Kerobokan Tak Terjadi

Kompas.com - 24/12/2015, 14:03 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

KEROBOKAN, KOMPAS.com - Anggota DPD Perwakilan Bali Gede Pasek Suardika menilai, aparat penegak hukum di Bali harus mampu mendeteksi kemungkinan konflik ketika menempatkan seorang tahanan di lembaga pemasyarakatan.

Hal ini disampaikan Pasek usai mengunjungi Lapas Kerobokan yang sempat rusuh pada pertengahan Desember 2015. (Baca: Sipir Lapas Kerobokan Diduga Ditekan Oknum Anggota Ormas)

"Aparat penegak hukum baik kepolisian maupun kejaksaan harus punya deteksi dini terhadap kemungkinan seseorang ditempatkan, ini pendapat saya," kata Gede Pasek Suardika, Kerobokan, Badung, Kamis (24/12/2015).

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menyinggung peristiwa kerusuhan di Lapas Kerobokan yang menewaskan dua narapidana.

Menurut Pasek, kerusuhan ini terjadi karena Kejaksaan kurang peka terhadap potensi konflik.

"Kalau kejaksaan peka, kan yang itu (pelaku pembunuhan) tidak perlu dibawa dulu ke sini (lapas) sehingga tidak Kalapas yang jadi korban," tambah dia.

(Baca: Kalapas Kerobokan Dicopot karena Dinilai Lalai)

Kerusuhan di LP Kerobokan terjadi bertepatan dengan pelimpahan tiga pelaku pembunuhan Manajer Royal Place Spa dan karaoke yang berasal dari ormas Laskar Bali.

Terjadilah bentrokan antara anggota Laskar Bali dengan ormas Baladika di Lapas. Kerusuhan semakin menjadik ketika anggota ormas banyak yang mendatangi Lapas.

Selanjutnya dilakuan penggeledahan selama tiga hari berturut-turut yang menghasilkan penyitaan barang bukti berupa senjata tajam, senjata api, narkotika, dan benda tak lazim lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com