Bom rakitan dengan diameter 40 sentimeter dan panjang 60 sentimeter itu diduga bom sisa konflik yang terjadi di Aceh, sepuluh tahun silam.
Kapolsek Tanah Luas AKP Ipda Yussyah Riandi menyebutkan, Zulkifli memang sedang membersihkan saluran air di dekat areal persawahan desa itu dengan eskavator.
“Begitu mengeruk parit, terdengar seperti suara batu. Lalu dia berhenti dan melihat ada benda memanjang mirip bom. Setelah itu, dia lapor ke Mapolsek dan kita langsung datang ke lokasi,” ujar Yussyah.
Setelah itu, polisi segera meminta tim penjinak bom dari Detasemen Brimob Jeulikat Lhokseumawe untuk memeriksa dan mengamankan bom itu. Hasil pemeriksaan, bom itu masih aktif dengan daya ledak rendah.
“Saat ini bom itu sudah dibawa ke markas Brimob untuk dimusnahkan,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.