Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Kerap Mencuri, Remaja Ini Tewas Dikeroyok 9 Temannya

Kompas.com - 01/12/2015, 22:36 WIB

TUBAN, KOMPAS.com — Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) Raudlatut Thalibin, Tuban, Teguh Purnomo (15), tewas akibat dianiaya sembilan orang temannya.

Pengeroyokan itu diduga dipicu karena Teguh diduga sering mengambil uang dan barang milik teman-temannya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Surya.co.id, polisi mengungkap kematian tak wajar itu berdasarkan laporan dari Puskesmas Singgahan.

Semula, Teguh dibawa ke Puskesmas Singgahan oleh beberapa temannya. Setelah itu, staf puskesmas melaporkan kepada polisi bahwa Teguh tewas tak wajar.

Kasat Reskrim Polres Tuban Suharta mengatakan, berdasarkan laporan itu, personel Polsek Singgahan mendatangi puskesmas dan langsung mengidentifikasi kondisi jasad Teguh.

Dari hasil identifikasi, Teguh tewas akibat penganiayaan. Pada tubuh Teguh, terdapat luka memar di mulut, mata, dan pinggang.

"Setelah mengidentifikasi di puskesmas, kemarin jenazah langsung dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Tuban," kata Suharta.

Karena ada dugaan penganiayaan, Polres Tuban kemudian mengambil alih kasus tersebut sejak Senin (30/11/2015) sore.

Polisi memeriksa 10 siswa yang juga adalah teman Teguh. Kesepuluh remaja itu diperiksa di Mapolres Tuban.

Lalu, penyidik Polres melakukan olah tempat kejadian perkara di pondok pesantren, tempat tinggal Teguh selama ini, pada Selasa (1/12/2015),

Di asrama itu, penyidik menemukan kayu dan beberapa benda yang diduga digunakan untuk menganiaya Teguh.

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan, penyidik kemudian menetapkan sembilan teman Teguh sebagai tersangka dugaan penganiayaan.

"Sembilan orang sudah kami tetapkan sebagai tersangka dugaan penganiayaan," kata Suharta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com