Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena Daun Sawit, Maria Sue Buta

Kompas.com - 06/10/2015, 15:24 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Maria Seu (50), eks karyawan PT Damai Jaya Lestari (DJL) di Kabupaten Konawe Utara, Sulawasi Tenggara, kehilangan penglihatannya, setelah daun tanaman sawit di tempatnya bekerja mengenai kedua kornea matanya.

Saat itu, ia tengah membersihkan tanaman sawit di PT DJL pada 2013 silam. Maria yang berasal dari Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah mendapat perawatan di puskesmas dekat perusahaan. Namun dokter yang menanganinya meminta agar kedua matanya dioperasi.

Pihak perusahaan yang harusnya membantu pembiayaan, terkesan membiarkan Maria buta. "Di puskesmas kartu BPJS yang kami pegang dari perusahaan tidak berlaku, jadi kami harus keluarkan uang sendiri. Apalagi, untuk operasi mata mama kami," ungkap Lipa Oar (32), anak perempuan Maria Sue di Gedung DPRD Sultra, Selasa (6/10/2015).

Kondisi tragis juga dialami, Rini Mulyanti. Pada tahun 2014, ia meninggal dunia, setelah sakit perut kronis menyerang. Rini sempat dilarikan ke rumah sakit di Kendari, namun jiwanya tak tertolong.

"Sudah kami minta bantuan mobil ke perusahaan untuk antar saudari Rini, tapi pihak perusahaan tidak bersedia tanpa alasan," kata Adrianus Pitindale, koordinator aksi eks karyawan PT DJL di gedung DPRD, Selasa siang.

Mantan karyawan PT DJL, lanjut Adrianus, terpaksa dikuburkan di Kendari. Sebelumnya, ratusan eks karyawan PT DJL mendatangi kantor DPRD Sultra, untuk menuntut pesangon dan upah lembur yang belum dibayarkan pihak perusahaan.

Mantan karyawan PT DJL ini direkrut pada tahun 2009 oleh PT Mulya Tani di Kupang, NTT. Mereka ke Kendari dengan membawa serta istri dan anak untuk bekerja di perusahaan perkebunan sawit milik pengusaha nasional DL Sitorus di Kabupaten Konawe Utara, tanpa perjanjian kerja.

Saat ini, eks karyawan PT DJL dan keluarganya ditampung di aula kantor dinas sosial provinsi Sultra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com