Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pemulihan Mental untuk 17 Anak Korban Pelecehan Seksual

Kompas.com - 03/10/2015, 09:53 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kasus pelecehan seksual yang dialami 17 anak laki-laki di bawah umur mendapat perhatian serius dari Kepolisian Daerah Kalimantan Barat. Untuk itu, Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto menekankan upaya pemulihan mental terhadap 17 anak yang menjadi korban pedofilia yang dilakukan oleh Ismail alias Andika, seorang penjaga sebuah masjid di Pontianak. 

Polda Kalbar akan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pontianak dan orangtua secara serius untuk melakukan pemulihan mental anak secara terarah.

"Recovery terhadap belasan korban ini merupakan pekerjaan rumah  besar bagi kita semua," kata Arief, Jumat (2/10/2015).

Upaya pemulihan tersebut antara lain untuk menghindari dampak trauma para korban, antara lain kemungkinan akan melakukan tindakan serupa karena merasa dendam dan sakit hati atas perlakukan yang dialaminya. 

Selain dilakukan pemulihan terhadap para korban, pelaku juga akan dilakukan recovery, agar pelaku sembuh dan tidak mengulangi perbuatannya. Namun, penegakkan hukum tetap dilakukan. Untuk itu, Jenderal bintang satu ini pun meminta Polresta Pontianak untuk menangani kasus ini secara serius.

"Perkara ini sangat membahayakan bagi masa depan anak-anak bangsa. Lakukan langkah penegakan hukum dengan tegas, supaya yang bersangkutan tidak berkeliaran lagi di luar. Sambil nanti pelaku menjalani hukuman, tentu akan dilakukan upaya recovery terhadap pelaku, semoga bisa sembuh," katanya. 

Dari pengembangan penyidikan, terungkap bahwa ternyata pelaku pernah menjadi korban pelecehan seksual yang sama. Saat menjadi korban dalam kasus yang sama, saat itu pelaku masih duduk kelas 1 di salah satu sekolah di Jawa. Sehingga, ketika dia datang ke Pontianak, pelaku yang merasa dendam melakukan hal serupa.

Berdasarkan hasil visum, belasan korban tersebut hanya dilecehkan. Namun perbuatan tersebut tidak sampai merusak tubuh korban. "Dan ini yang perlu menjadi perhatian semuanya agar ini tidak berkembang," harapnya. 

Berawal dari kejadian masa lalu yang pernah dialami pelaku, melakukan recovery terhadap mental korban menjadi sangat penting. Pelaku dulunya adalah korban dan bagaimana jika korban saat ini menjadi pelaku dikemudian hari. "Bayangkan jika ini terus berlanjut. Untuk mencegahnya mari kita bangun mentalnya kembali," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com