Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Air Bersih Jadi Rebutan Warga Samarinda

Kompas.com - 01/10/2015, 21:50 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Puluhan warga Jalan Pipit Pelita, Samarinda, Kalimantan Timur, berebut air bersih yang adalah bantuan dari dua tokoh masyarakat kota itu, Mudiyat dan Iswandi, Kamis (1/10/2015).

Sejak pagi warga yang didominasi para ibu sudah berkumpul membawa berbagai wadah seperti jeriken, ember hingga drum. Salah seorang ibu rumah tangga, Murliani mengatakan, selama ini tidak ada bantuan air bersih datang ke wilayah itu selama musim kemarau ini. Sehingga, wajar jika warga berebut air bersih. 

“Sudah sebulan lebih kami betul-betul tidak ada air bersih yang bisa dikonsumsi. Kami beli air tendon yang dijual-jual itu mahal, satu tendon isi 1.200 liter dihargai Rp 250.000. Jadi begini, kalau ada sumbangan, langsung jadi rebutan, harus diatur dengan baik agar tidak ada perselisihan,” ujarnya.

Di Pelita 7, terdapat sekitar 200 KK dengan jumlah warga mencapai 900 jiwa. Selama dilanda kekeringan, warga Pelita 7 harus mencari air hingga ke daerah lain. Mereka mengangkut air dengan menggunakan sepeda motor.

“Kami cari air ke mana-mana, kalau beli tendon mahal dan airnya itu belum tentu bersih. Ada yang mengambil air hanya dari rawa dan tetap dijual mahal. Pemerintah Samarinda sendiri tidak ada bantuan sama sekali. Ada dari PDAM, tapi kita sendiri yang ambil ke sana pakai motor,” ujarnya.

Murliani menuturkan, selama ini warga bersusah payah demi mendapatkan air bersih. Warga sudah tidak sanggup membeli air bersih dari tandon karena harganya yang mahal. Sehingga, dia berharap pemerintah bisa memberi bantuan air bersih untuk warga.

“Selama ini hampir tidak ada yang mau mengantar air kemari. Sebab jarak dari kota Samarinda menuju Jalan Pelita 7 sekitar 10 kilometer lebih. Jarak tempuh memakan waktu sekitar 30 menit sampai 45 menit. Jadi kami sendiri yang harus usaha. Bukan musim kemarau saja kami susah, apalagi pas kemarau seperti ini. Saya berharap, setelah Pak Mudiyat dan Pak Iswandi, pemerintah bisa mencontoh,” ujarnya.

Sementara itu, Iswandi mengatakan, dia sudah menyiapkan 25.000 liter air bersih di untuk 10 kecamatan se-Samarinda membantu warga yang mengalami krisis air bersih.

“Selama ini banyak warga yang mengeluh sulitnya mendapatkan air. mereka harus membeli air tendon 1.200 liter yang harganya hingga ratusan ribu rupiah. Jadi apa yang harus dilakukan kita petakan, kita harus bantu. Masing-masing daerah di 10 kecamatan kebagian 25.000 liter air bersih layak konsumsi,” kata Iswandi, yang adalah calon wakil wali kota Samarinda itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com