105 Kambing dari TKI di Singapura untuk Warga Lereng Merapi

Penyembelihan ratusan kambing itu dilakukan di kompleks SD IT Al-Muhajirin, Dusun Jenawi, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jumat (25/9/2015).

Sejumlah warga tampak bersemangat melakukan prosesi penyembelihan tersebut. Kepala Sekolah SDIT Al Muhajirin Sawangan Kabupaten Magelang, Nur Sodik, mengatakan ada seorang TKI di Singapura bernama Muhammad Idham Kholid Ramli (50) yang dengan sukarela mendorong para TKI dan umat muslim di negeri singa agar berkurban untuk kemudian diserahkan kepada masyarakat di lereng gunung Merapi.

Menurut dia, Idham adalah TKI asal Pulau Bawean Jawa Timur yang sudah bertahun-tahun bekerja sekaligus menjadi ustaz di negeri singa itu. Kebetulan Idham memiliki istri bernama Kholis Isnaena Khasanah yang merupakan warga Dusun Ngaglik, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

"Pak Idham yang mengkoordinasi pengumpulan uang dari para TKI dan jemaahnya yang ada di Singapura. Uang yang terkumpul sekitar Rp157,5 juta itu lalu dikirim ke kepada kami, uangnya kemudian dibelikan kambing 105 ekor dari petani di Desa Kwadasan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang," ungkap Sodik di sela-sela kegiatan penyembelihan.

Rencananya, daging kurban ini akan dibagikan kepada ribuan warga yang tersebar di 40 dusun di Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang serta di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Selain itu, daging kambing juga akan dibagikan ke sejumlah SD di wilayah Sawangan.

"Selain di Magelang, hal serupa juga dilakukan para TKI Singapura kepada warga di berbagai kota, seperti di Cilacap dan Blitar," ungkap Sodik.

Ketua Yayasan Al Muhajirin, Masrukhin, menambahkan sebelumnya, pihak sekolah juga telah melakukan penyembelihan hewan kurban berupa sapi, pada Kamis (24/9/2015). Hewan kurban tersebut dibeli dari hasil menabung 305 siswa SDIT Al Muhajirin dan patungan jemaah Masjid Al Muhajirin di Desa Sawangan.

"Setiap tahun kami sudah rutin berkurban. Kami beli hewan dari uang hasil menabung anak-anak setiap hari Senin selama setahun. Nominalnya seikhlasnya anak-anak saja. Kami ingin mengajarkan anak untuk terbiasa menabung dan ikhlas berkurban berbagi kepada sesama sebagaimana telah diperintahkan oleh Allah SWT," pungkas Masrukhin.