Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Imbau Pengendara Ojek Pangkalan dan Go-Jek Berdamai

Kompas.com - 08/09/2015, 15:29 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Ekspansi yang dilakukan ojek berbasis aplikasi atau Go-Jek mulai menimbulkan konflik sosial. Di Kota Bandung, penolakan terbuka sudah mulai diperlihatkan oleh sejumlah ojek pangkalan.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengimbau agar pengendara ojek pangkalan dan Go-jek segera berdamai. Meski terjadi gesekan, dia meyakini gesekan fisik tak akan terjadi di Bandung.

"Kalau di Bandung (gesekan fisik) tidaklah. Insya Allah di sini tukang ojeknya balageur. Rezeki mah sudah diatur," kata pria yang kerap disapa Emil itu di Balai Kota Bandung, Selasa (8/9/2015).

Emil mengungkapkan, keberadaan ojek sangat dibutuhkan masyarakat metropolitan seperti Kota Bandung. Karena itu, lanjutnya, alangkah baiknya jika keduanya bisa berdamai dan bersinergi dalam mendukung layanan transportasi masyarakat Kota Bandung.

"Saya mendukung sebelum ada publik transportasi yang memadai. Di negeri yang sudah maju tidak ada ojek karena publik transportasi sudah memadai. Jadi sebelum ada publik transportasi yang massal dan memadai, ojek ini masih dibutuhkan di kota metropolitan," ujarnya.

Di era serba digital, Emil mengimbau agar ojek pangkalan bisa meningkatkan pelayanan agar bisa dipesan secara online.

"Saya imbau ojek pangkalan meng-upgrade diri lebih canggih, menerima pesanan dari ponsel juga sekarang kebutuhan ekonomi kendaraan motor ada dua, mengangkut manusia dan barang tanpa mereka meng-upgrade dengan sistem digital. Justru saya ingin meningkatkan kesejahteraan ojek pangkalan dengan meningkatkan cara mereka berbisnis," paparnya.

Dia pun mengaku bakal membuat aplikasi bagi para tukang ojek pangkalan agar mampu bersaing dengan ojek berbasis aplikasi.

"Saya minta tim IT di command centre untuk bisa mengonsep aplikasi ojek pangkalan siapa pun bisa menggunakan itu tanpa harus dikelola perusahaan seperti Go-Jek," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com