Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Kiai Samakan Persepsi di Semarang Jelang Muktamar NU

Kompas.com - 26/07/2015, 18:20 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Ratusan alim ulama serta kiai dari pondok pesantren di Jawa Tengah berkumpul di Semarang, Minggu (26/7/2015), untuk menyamakan persepsi menjelang Muktamar NU di Jombang, Jawa Timur pada awal Agustus 2015. Mereka juga berkumpul dalam rangka silaturrahmi dan halal bi halal dengan konsep Ngumpulke Balung Pisah.

Kiai kharismatik asal Rembang, KH Maemun Zubair atau dikenal sebagai Mbah Mun, mengingatkan kepada warga NU untuk mencermati Muktamar yang akan digelar di Jombang itu. Menurut dia, pelaksanaan muktamar di Jombang mengingatkan masa lalu, saat NU berjuang tidak saja untuk agama.

“NU mampu menyelesaikan konflik di Hijaz. Saya ingin NU bisa kembali kayak dulu membangun umat dalam hal keumatan, keimanan dan ekonomi,” ujar pengasuh Ponpes al-Anwar Sarang Rembang di Semarang itu. .

NU secara organisasi, kata Mbah Mun, merupakan organisasi untuk bangsa. Organsisasi itu membangun Indonesia sejak sebelum kemerdekaan, hingga mengawal proses terciptanya kemandirian Indonesia. “NU menyajikan serangkaian kegiatan untuk bangsa Indonesia. Sejak awal hanya ingin membesarkan Indonesia. Jadi NU itu bukan hanya organisasi untuk kiai saja, tapi juga semuanya,” tambahnya.

Ketua panitia yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah KH Ahmad Daroji mengatakan, berkumpulnya para tokoh agama tersebut digelar rutin tiap tahun. Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara mengumpulkan para alim ulama yang tersebar di berbagai wilayah. “Tradisi kami itu ada yasinan, tahlilan, manaqiban, dhibaan, mauludan, dan sholawatan. Bahkan, ucapan terakhir dalam salam itu juga sudah jadi tradisi di kami,” ujar Kiai Daroji.

Dia mengatakan, warga nadhliyin sekarang tidak hanya berada di satu posisi tertentu. Mereka tersebar di berbagai instansi pemerintahan, partai politik, organisasi masyarakat dan lembaga lainnya. “NU berpedoman pada ada di mana-mana, tapi tak ikut kemana-mana. Untuk itu, kami coba satukan supaya kuat,” ucapnya.

Acara itu dihadiri sejumlah tokoh agama dan tokoh pemerintah. Hadir antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Plt Wali Kota Semarang Adi Tri Hananto, pengasuh Ponpes Tebu Ireng KH Salahuddin Wahid, Rois Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidilah Shadaqah. Hadir juga para budayawan Ahmad Tohari, Rektor Undip Prof Yos Johan, Rektor UIN Walisongo Prof Muhibbin, Rektor Unisula Prof Anis Malik Thoha, Rektor Udinus Dr Ir Edi Noersasongko, dan Rektor Unwahas Prof Noor Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com