Razia narkotika dengan cara mengepung lokasi prostitusi itu dimulai pada pukul 23.45 WIB hingga pukul 02.30 WIB, Kamis (25/6/2015).
Tak kurang dari enam unit mobil BNNP berisi aparat. Awalnya, kedatangan mereka tak dicurigai para tamu di kawasan prostitusi itu. Musik pun masih terdengar ingar-bingar di lokasi itu. Namun, sesaat setelah aparat turun, mereka langsung mengepung kawasan tersebut dan masuk ke rumah-rumah bordir yang tersebar di sana.
Beberapa tamu yang terkejut dengan kedatangan petugas BNNP mencoba melarikan diri. Petugas pun mengejar mereka dan bahkan letusan tembakan mewarnai razia tersebut.
Satu per satu rumah bordil di kawasan tersebut dirazia dan digelar tes urine di tempat terhadap tamu dan wanita penghibur. "Hasilnya, 10 orang tamu jenis kelamin pria dan perempuan di lokasi itu positif mengonsumsi narkotika berbagai jenis, mulai dari sabu, ganja, hingga ekstasi," kata Kepala Bidang Berantas BNNP Bengkulu Herly Yudianto.
Herly melanjutkan, dari 10 orang itu, tiga di antaranya bandar narkoba dan sedang disidik secara mendalam oleh petugas. "Semua dibawa ke kantor BNNP Bengkulu untuk disidik," kata Herly.
Selain mengamankan pengunjung dan perempuan penghibur, BNNP juga menemukan alat isap sabu jenis bong di salah satu rumah bordir. Namun, pemilik tempat hiburan tersebut lolos dari sergapan petugas.
Isak tangis dari perempuan penghibur yang ketakutan saat dirazia ikut meramaikan suasana. Beberapa wanita penghibur mengaku sampai kencing di celana saat mendengar tembakan polisi yang menghalau beberapa tamu yang mencoba melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.