Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdiri di Jalan Rusak, Ganjar Telepon "Curhat" ke Menteri PU

Kompas.com - 24/06/2015, 17:47 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

PURWOREJO, KOMPAS.com - Kondisi jalan nasional di jalur selatan Jawa Tengah rusak parah. Dari tengah jalur perbatasan Yogya-Jateng tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengeluhkan kondisi jalan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyo.

Kepada Basuki, Ganjar mengaku sedang melakukan blusukan di jalan rusak di wilayah perbatasan Jateng-DIY. Saat blusukan itu, Ganjar menemukan kondisi jalan nasional dalam kondisi sangat memprihatinkan. Dia pun turun dan meminta penjelasan dari perwakilan Kementerian PUPR yang hadir.

Namun, setelah dijelaskan, Ganjar tak mendapat jawaban yang memuaskan. Dia pun langsung menelepon menteri Basuki.

"Saya keliling ini, Pak, bareng dengan Satker (Satuan Kerja). Saya isin pak, kenapa kualitasnya beda. Kalau gitu terus ya Jateng bakal ketinggalan terus," ujar Ganjar dalam percakapannya dengan Menteri Basuki, Rabu (24/6/015).

Kepada sang menteri, Ganjar meminta agar jalur perbatasan tersebut bisa diselesaikan seluruhnya pada 2016. Jika tidak bisa, dia minta agar status jalan diambil alih oleh Pemprov Jawa Tengah agar bisa diberikan anggaran. Pemprov menyatakan siap menggelontorkan anggaran Rp 50 miliar demi kebaikan jalan tersebut.

"Kata teman-teman Satker, jalan nasional di Tengah dan Selatan itu butuh Rp 400 miliar bisa teratasi. Pak Menteri juga sudah ok, dan bilang jangan luput terus," tandasnya.

Perbaikan jalur tersebut penting untuk menunjang kesiapan jalur lintas selatan dalam rangka melayanai arus mudik dan balik Lebaran. Atas hal itulah, untuk sementara jalur yang rusak akan diuruk terlebih dulu hingga nantinya seusai lebaran akan dibangun ulang.

"Saya akan kawal. Menterinya sudah oke. Dan, menterinya memang baik hati dan pekerja," imbuh suami Siti Atiqoh ini.

Perwakilan dari Kementerian PUPR pun ketika itu menjawab lambatnya pembangunan karena wilayah tersebut tidak masuk ke program pembangunan. Jalan diperbaiki hanya dengan dana sisa dari alokasi anggaran lain, sehingga pembangunannya sering diabaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com