Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Angeline: Kemarin Saya Merasa Dia Masih Hidup

Kompas.com - 10/06/2015, 15:29 WIB


DENPASAR, KOMPAS.com
- Para guru, teman, dan tetangga Angeline tidak menyangka bahwa bocah 8 tahun itu tewas di rumahnya di Denpasar, Bali, Rabu (10/6/2015), sejak dikabarkan hilang pada pertengahan Mei lalu. Mereka menangisi kepergian Angeline dengan cara memilukan.

"Kasihan, kenapa anak ini meninggal demikian. Saya tak tahu, kemarin saya masih merasa dia masih hidup," kata guru Angeline, Putu Sri Wijayanti, seperti dikutip Tribunnews, Rabu siang.

Angeline ditemukan terkubur di lahan pisang di halaman belakang rumahnya, Rabu siang. Polisi yang menemukannya curiga terhadap bau menyengat dan gundukan tanah tak beraturan di dekat kandang ayam di lokasi tersebut. Setelah menggali gundukan itu, polisi menemukan jasad Angeline yang telah membusuk. Polisi juga menemukan boneka saat penggalian tersebut.

Sementara itu, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Bali mendatangi Instalasi Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah untuk melihat kondisi jasad Angeline. Kepala LPA Provinsi Bali Nyoman Masni sangat menyayangkan kejadian tersebut. Ia meminta agar aparat penegak hukum menyelidiki kasus ini hingga tuntas dan menghukum pelaku pembunuhan Angeline seberat-beratnya.

Masni mengatakan, peristiwa ini harus menjadi pembelajaran agar proses pengangkatan anak harus diawasi secara ketat. LPA Bali menilai ada kejanggalan dalam proses adopsi Angeline oleh ibu angkatnya, Margareta. Ia mengatakan, Angeline diadopsi pada usia tiga hari. Namun, orangtua angkatnya hanya memiliki akta notaris tanpa ada akta kelahiran.

"Ini suatu hal yang tidak wajar dan ke depannya hal ini tidak boleh terjadi dan dalam proses pengangkatan anak harus dalam pengawasan ketat," ujarnya. (Edi Suwiknyo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com