Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Rustawi Dicari Polisi Setelah Ayahnya Ditahan di Brunei

Kompas.com - 07/05/2015, 19:01 WIB

MALANG, KOMPAS — Rustawi Tomo Kabul (63), warga Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengaku bahwa bahan peledak yang ada di dalam kopernya sengaja dimasukkan ke dalam koper oleh anaknya. Pengakuan itu membuat polisi kini mengincar anak Rustawi.

"Saya tidak tahu benar seperti apa kasus itu. Saya mendengar, Senin (4/5), ada polisi mendatangi rumah orangtua angkat S alias Cipeng untuk mencari Cipeng. Sebab, Pak Rustawi mengaku bahan peledak itu berasal dari Mas Cipeng. Makanya, anaknya itu sekarang dicari polisi," ungkap Nyonya Bashori, ibu ketua RT 003 RW 001 Desa Jabung, Kamis (7/5). Cipeng (31) adalah nama panggilan untuk anak ketiga Rustawi.

Rustawi ditahan di Brunei karena diketahui membawa bahan peledak jenis bondet atau bom ikan dan sejumlah peluru. Polri bersama kepolisian Brunei masih menyelidiki alasan Rustawi membawa benda berbahaya itu.

"Rustawi berangkat umrah bersama 68 warga lainnya. Hanya dia yang dihentikan. Warga lainnya melanjutkan perjalanan," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf, Rabu (6/5), di Surabaya. Rustawi berangkat bersama istrinya, PSP (58), yang juga dimintai keterangan oleh kepolisian Brunei. Namun, istrinya dapat melanjutkan perjalanan (Kompas, 7 Mei 2015).

Ketika polisi datang, Cipeng sedang keluar rumah. "Hingga kini mungkin Mas Cipeng belum pulang. Karena, sebagai anak muda, dia biasa main ke tempat temannya selama beberapa hari," tutur Nyonya Bashori.

Meski sedang dicari polisi, warga Desa Jabung setempat tidak yakin jika anak Rustawi adalah pelakunya. Selama ini, Cipeng dikenal baik, pandai, dan sopan. Justru Rustawi-lah yang bersikap tertutup terhadap warga.

Rustawi diketahui mulai bersikap tertutup terhadap warga sejak ayah empat anak itu bergaul dengan jemaah tertentu asal Surabaya pada 2012.

"Saat itu, Mas Cipeng sempat mengingatkan ayahnya agar tak bergaul dengan jemaah-jemaah tersebut. Rupanya Pak Rustawi marah dan membenci anaknya. Mungkin karena marah itulah kini Pak Rustawi sengaja menyalahkan anaknya atas keberadaan bahan peledak itu," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Biro perjalanan

Kepolisian Resor Malang memperketat pengawasan agen perjalanan ibadah dan wisata di wilayah Malang. Pengawasan akan dilakukan bekerja sama dengan pihak imigrasi.

"Untuk menindaklanjuti instruksi Kapolda Jatim saat siaran pers kemarin, Polres Malang akan meningkatkan koordinasi dengan imigrasi terkait data masyarakat yang ke luar negeri, baik untuk ibadah maupun wisata. Penyelenggara agen perjalanan di wilayah Kabupaten Malang juga diminta agar lebih berhati-hati lagi dalam melaksanakan kegiatannya," papar Ajun Komisaris Besar Aris Haryanto, Kepala Polres Malang.

Aris mengatakan, Polres Malang akan proaktif mendatangi agen perjalanan untuk menyosialisasikan pentingnya meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam segala kegiatannya, termasuk dalam menjaring konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com