Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Kedatangan Jokowi ke Ungaran, PKL Disuruh Tak Berjualan

Kompas.com - 28/04/2015, 16:43 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo ke Ungaran, puluhan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Karimunjawa, Kelurahan Gedanganak, Ungaran, Kabupaten Semarang, sejak hari Senin (27/4/2015) kemarin dilarang berjualan.

Salah seorang pedagang, Ny Sriatun mengaku telah diperintahkan aparat Satpol PP untuk berhenti berjualan sejak Senin hingga Rabu. Sriatun adalah PKL yang biasa mangkal di depan PT Golden Flower Ungaran (GFU) yang lokasinya tidak jauh dari groundbreaking rusunawa yang akan diresmikan oleh Presiden Jokowi Rabu (29/4/2015) besok.

"Semua PKL tidak boleh jualan, alasannya saya juga tidak tahu. Harusnya saling mengerti, rakyat itu bagaimana hidupnya? Jangan dipol harus prei (libur) tidak boleh jualan. Kita mau makan apa?" kata Sriatun didampingi suaminya, Barat, ketika ditemui di sekitar lokasi groundbreaking rusunawa di Kelurahan Gedanganak, Selasa (28/4/2015) siang.

Lantaran bingung tidak beraktivitas, dua hari ini pasangan suami istri ini hanya melihat-lihat persiapan di sekitar lokasi groundbreaking.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, lokasi pencanangan rusunawa khusus pekerja pabrik tersebut sudah diberi pagar pembatas. Pengamanan di lokasi pada Selasa siang ini juga sudah sangat ketat. Setiap orang tanpa tanda pengenal khusus dilarang masuk ke lokasi.

"Walah, ini dari pagi siang sampai tengah malam (tidak boleh jualan). Coba bayangkan, yang ditanggung tidak cuman makan tok, ya ngasih uang saku anak, ya bayar utang. Belum lagi belanja harian," kata Barat kesal.

Meski kecewa karena dilarang berjualan, Ny Sriatun dan Barat menyambut gembira adanya pembangunan rusunawa di Kelurahan Gedanganak tersebut. Keduanya berharap, meski bukan pekerja pabrik mereka diberi kesempatan yang sama untuk dapat menyewa salah satu rumah di rusunawa tersebut. Sebab, penghasilan sebagai PKL hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk kebutuhan tempat tinggal, keduanya mengontrak rumah bersama keluarganya.

"Sampai anak saya kelas tiga SMP, kami belum punya rumah. Mudah-mudahan kami ini diberi kesempatan yang sama dengan pekerja pabrik," harap Barat.

Keduanya kemudian beranjak pergi dari lokasi groundbreaking rusunawa ketika hujan mulai turun sangat deras. Selama hampir satu jam lebih, hujan tak juga berhenti. Tak ayal, lokasi groundbreaking yang masih berupa tanah merah ini menjadi sangat becek. Agar bisa dilewati, jalur ke pintu masuk, tenda acara hingga pintu keluar dipasang papan kayu.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi pada Rabu (29/4/2015) siang akan meresmikan groundbreaking pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi pekerja di Gedanganak. Groundbreaking ini menandai pembangunan 10.000 unit rusunawa di 14 provinsi di seluruh Indonesia pada tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com