Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Tambang Mangan, Warga Sembelih Babi Merah

Kompas.com - 15/04/2015, 18:59 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Puluhan warga Desa Oibit, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar aksi tolak tambang mangan PT Elgary Resources Indonesia (ERI) di wilayah mereka dengan menyembelih seekor babi berwarna merah.

Juru bicara Aliansi Rakyat Peduli Lingkungan dan warga Oenbit, Eman Tulasi, mengatakan, aksi itu digelar bersama tua adat suku Naikofi, suku Ataupah, suku Amasene dari Loeram, perwakilan suku Pakaenoni, suku Uskono serta suku Noetnana.

“Masyarakat melakukan ritual adat di puncak gunung Loeram (Tempat ritual adat suku Ataupah). Para tua adat dan masyarakat menyembelih Babi Merah untuk menyampaikan pesan kepada nenek-moyang mereka bahwa tanah mereka sudah dirampas orang-orang tak bertanggungjawab,” kata Eman Tulasi, Rabu (15/4/2015).

Selain melakukan ritual adat, aksi penolakan masyarakat Oinbit terhadap perusahan tambang PT ERI oleh Aliansi Rakyat Peduli Lingkungan yang merupakan gabungan dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kefamenanu, suku Naikofi, suku Ataupah, suku Pakaenoni, suku Kofi-Olin, Lembaga Adat Sonaf Lanasu serta Jatam juga melakukan blokade di lokasi tambang.

Massa melakukan blokade dengan membuat pagar pembatas tanah milik suku Naikofi yang selama ini dilewati kendaraan milik PT ERI menuju lokasi tambang mangan. Selain membuat pagar pembatas jalan pada lokasi tanah milik suku Naikofi, massa juga menanam pohon jenis mahoni pada tanah milik mereka tersebut.

Dalam aksi blokade tersebut, massa sempat berorasi di depan stock file milik PT ERI dengan tuntutan bahwa suku Naikofi menolak kehadiran PT ERI yang melakukan penambangan mangan. Massa juga membuat surat pernyataan yang isinya menolak keras kehadiran PT ERI yang ditandatangi oleh ketua suku Naikofi dan 12 orang saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com