Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedih Melihat Sekolah Disegel, Siswa SD di Ambon Menangis

Kompas.com - 11/04/2015, 16:43 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Sejumlah siswa SD Negeri 64 Ambon tak kuasa menahan tangisnya setelah mereka melihat sekolahnya yang terletak di kawasan Galunggung Desa Batu Merah telah disegel oleh pemilik lahan sekolah itu. Para siswa sekolah ini terkejut setelah tiba di sekolahnya mereka lalu melihat pintu di setiap ruangan kelas telah digembok rapat.

Di depan salah satu ruang kelas juga tertera papan pengumuman bertuliskan sekolah ini telah disegel. Para siswa yang tidak tahu apa-apa ini pun menangis karena mereka baru sadar sekolah mereka kini sudah disegel.

"Katong (kita) datang mau belajar mau menuntut ilmu di sekolah ini tetapi mengapa sekolah kami disegel, mengapa kami dilarang belajar disekolah ini," kata Marsyanda Saputri (11) kepada Kompas.com sambil berurai air mata, Sabtu (11/4/215).

Marsyanda yang kini duduk di bangkus kelas enam itu, bersama puluhan temannya hanya bisa pasrah dan bersedih karena sekolah mereka untuk sementara waktu tidak bisa digunakan lagi sebagai tempat belajar.

Marsyanda mengaku dia dan teman-temannya sangat terkejut dengan penyegelan sekolah. Dia tidak pernah berpikir akan terjadi penyegelan seperti itu.

"Kalau saya tahu sekolah ini tadinya disegel saya tidak akan datang ke sini karena jujur saja kita tidak mengharapkan kejadian seperti begini," ujarnya.

Siswa lainnya, Sapira Sangadji mengungkapkan, seharusnya ada jalan keluar yang harus ditempuh baik oleh pemerintah Kota Ambon maupun pihak pemilik lahan sehingga persoalan itu segera diselesaikan.

"Apa salah kami, di sini kami hanya ingin belajar seperti siswa lain. Wajar kalau hampir semua siswa di sini bersedih dan menangis karena kami sama sekali tidak menyangka sekolah kami akan disegel seperti ini," katanya.

Dia pun berharap kepada Wali Kota Ambon agar dapat turun tangan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di sekolah mereka.

"Kami ini sebentar lagi mau ujian sekolah, kalau kami dilarang bersekolah di sini masa depan kami nanti bagaimana? Pak Wali Kota tolonglah kami," kata Sapira dengan mata berkaca-kaca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com