Pameran pertambangan itu bertajuk "The 11 th Balikpapan Expo 2015" diikuti perusahaan pemasok dari negara-negara Eropa seperti Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Austria, Swiss dan Rusia. Kemudian perusahaan-perusahaan Asia seperti Tiongkok, India, Jepang, Malaysia dan Singapura. Amerika dan Australia juga ambil bagian.
“Pameran kali ini yang lebih banyak yang dari mancanegara, khususnya Australia, Singapura, Malaysia dan India. Domestiknya sedikit. Kita lebih didukung oleh mancanegara,” kata Direktur Exebisi PT Sinar Expo Prima (SEP), Lindawati, Kamis (9/4/2015).
Pameran ini diorganisasi oleh SEP. Seperti halnya pameran yang pernah berlangsung di tahun-tahun yang lalu, ratusan pemasok pertambangan kembali hadir. SEP mengklaim 207 perusahaan dari 16 negara, termasuk Indonesia sendiri, meramaikan pameran ini. Mereka memamerkan mulai dari peralatan alat berat, penyedia jasa, energi, konstruksi, transportasi, lingkungan hidup, bio fuel dan jasa keamanan bagi industri pertambangan. Kebanyakan barang yang dipamerkan adalah safety tools.
“Sekitar 40 sampai 50 persen (safety tools),” kata Lindawati.
Ia mengungkapkan, para peserta pameran menargetkan transaksi Rp 120 miliar selama tiga hari pameran.
“Tahun lalu, kami mencapai Rp 100 miliar. Tahun lalu itu permintaan sangat tinggi pada barang-barang terkait waste management,” kata Lindawati.
Sepanjang pameran nanti juga akan digelar seminar setengah hari berjudul "Prioritas HSE di Tengah Tahun yang Sulit" dan lokakarya sehari untuk Vehicle Accident Rescue (VAR) di lokasi pameran dan juga program tour ke KPC di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, yang terbuka untuk umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.