Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jadi Tidak Bisa Konsentrasi Belajar, Takut Tertimpa Atap"

Kompas.com - 07/04/2015, 18:19 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis


DEMAK, KOMPAS.com - Puluhan siswa SD Negeri 2 Doreng, Kecamatan Wonosalam, Demak, sejak tiga bulan terakhir ini terpaksa belajar di tempat lain. Pasalnya bangunan sekolah mereka rusak dan tidak layak ditempati.

Tiga ruang kelas yang selama ini digunakan untuk kegiatan belajar mengajar kondisinya sangat memprihatinkan. Selain plafonnya berlubang, kuda-kuda penyangga atapnya juga telah lapuk dimakan usia, bahkan nyaris roboh. Agar tidak ambruk, pihak sekolah menopang atap bangunan menggunakan bambu.

Salah seorang guru, Yoga Heri Supratno, mengatakan, dari lima lokal ruang kelas yang dipergunakan untuk proses pembelajaran 187 murid, tiga lokal kelas kondisinya sudah rusak, yakni ruang kelas 4, ruang kelas 5 dan ruang kelas 6.

"Sudah tiga tahun rusak. Kondisi terparah sejak tiga bulan ini. Paling parah ruang kelas 5," kata Yoga, Selasa (7/4/2015).

Agar tidak mengganggu kegiatan belajar, sambung Yoga, siswa terpaksa dititipkan ke Madrasah Diniyah dan belajar bergantian di kelas yang masih bisa digunakan.

"Kita khawatir atap kelas roboh. Dulu pernah atapnya jatuh, untung tidak mengenai anak-anak," katanya.

Guru lainnya, Nurkholis, mengaku tidak nyaman melakukan kegiatan belajar mengajar dengan kondisi ruang kelas yang rusak. Guru kelas 5 tersebut merasa khawarir atap kelas roboh pada saat pembelajaran berlangsung.

"Belajar di bawah ancaman bangunan rusak jelas tidak nyaman. Takut anak-anak tertimpa atap," kata Nurkholis.

Baik Yoga maupun Nurkholis mengaku, pihak sekolah sudah beberapa kali melaporkan dan mengajukan bantuan terkait kondisi bangunan sekolah ke dinas terkait, namun belum juga ada tanggapan.

Para guru khawatir jika kondisi rusaknya bangunan tersebut dibiarkan berlarut-larut akan beresiko tinggi terhadap keselamatan siswa dan menganggu belajar mengajar, terlebih sebanyak 24 siswa kelas 6 akan menghadapi Ujian Nasional. Rusaknya bangunan sekolah tersebut sangat dikeluhkan para siswa.

Selain tidak nyaman, mereka mereka juga tidak dapat konsentrasi menerima material dari guru, karena khawatir atap gedung sekolah sewaktu-waktu bisa ambruk.

"Tidak bisa konsentrasi (belajar). Takut tertimpa atap. Nanti ujian di mana?" keluh Dian Puji Lestari, salah seorang siswi kelas 6.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com