Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayi Rahma, Rp 75.000 untuk 8 Orang

Kompas.com - 06/04/2015, 14:17 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sudah lebih dari setahun, bayi Rahma Septiani (1,5 tahun) menderita tumor di ginjal kanannya. Namun karena keterbatasan dana, Rahma tidak bisa mendapat perawatan medis.

Sang ayah, Rohendi hanyalah buruh bangunan. Sejak anaknya sakit, ia menganggur. Bahkan, kini biaya hidup sehari-hari ia, istri, dan Rahma ditanggung oleh kakeknya, Ade Suwarna. "Jangankan berobat, untuk makan sehari-hari saya numpang ke mertua," ujar Rohendi, Senin (6/4/2015).

Namun, mertuanya pun bukanlah orang yang berkecukupan. Ade dan istrinya, Rustiawati hanya buruh menjahit. Dalam sehari, dari pagi hingga malam, mereka berdua biasanya hanya mampu menjahit enam kodi topi. Satu kodi dihargai Rp12.500. Jadi dalam sehari, maksimal ia hanya mendapatkan Rp75.000. "Uang itu harus cukup untuk menghidupi delapan orang anggota keluarga," imbuh Ade.

Ade mengaku beban hidup keluarganya semakin berat seiring dengan naiknya berbagai kebutuhan pokok. Untuk beras saja saat ini harganya Rp11.000 per kilogram. Sedangkan dalam sehari, keluarganya menghabiskan dua kilogram beras.

Selain kebutuhan makan, Ade masih menyekolahkan anak-anaknya serta kebutuhan lainnya. Dalam kondisi demikian, jangankan mengobati Rahma, penghasilannya sehari-hari kadang hanya cukup untuk makan.

Ade dan keluarganya tinggal di rumah semi permanen berukuran sekitar 4x6 meter persegi, di sebuah gang sempit yang kumuh. Di dalamnya, tak banyak perabotan, hanya ada sebuah televisi 21 inchi dan sebuah meja kecil yang dijadikan penyangga tv.

Di lantai, terdapat tikar usang dan kasur kapuk. Tikar tersebut cukup mampu menutupi lantai semen yang retak-retak dan penuh tambalan. Di bagian belakang sebelah kanan, terdapat dapur, kamar mandi, serta kamat Rohendi, istri, dan anaknya yang sakit. Sedangkan di sebelah kiri, terlihat ruang kerja Ade yang berisi tiga mesin jahit listrik pinjaman dari majikan Ade.

Di bagian depan terlihat kamar tempat Ade dan anak-anaknya melepas lelah. Di ruangan serba sempit inilah, ke delapan anggota keluarga harus rela berbagi aktivitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com