Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Rahma Derita Tumor di Ginjal, Orangtua Tak Bisa Bikin BPJS karena E-KTP

Kompas.com - 06/04/2015, 13:05 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Rahma Septiani (1,5) duduk di pangkuan ayahnya, Rohendi (37). Dengan lemas, warga Kampung Cipedung RT 1 RW 1 Desa Gajahmekar, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, ini bermain dengan ayahnya.

Sekilas, tak ada yang berbeda pada Rahma. Namun, begitu diperhatikan, badannya sangat kurus dengan perut yang besar.

“Di ginjal kanan anak saya ada tumor,” ujar Rohendi di kediamannya, Senin (6/4/2015).

Rohendi menceritakan keseharian bocah yang berbobot hanya 10 kilogram tersebut. Sehari-hari, Rahma hanya berbaring atau duduk di pangkuan orangtuanya, Rohendi dan Yuliani (20). Namun, meski penyakit yang dideritanya parah, anaknya itu tidak rewel dan makannya pun normal. Hanya saja, Rahma sering terlihat sesak napas jika disuapi sambil berbaring.

"Anak saya ketahuan menderita tumor ginjal saat berusia empat bulan," tutur Rohendi.

Saat itu, dia melihat ada benjolan kecil di perut bawah anaknya. Karena khawatir, dia memeriksakan Rahma ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang dan divonis tumor di ginjal. Namun, RSUD tidak sanggup menangani dan merujuk Rahma ke RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Dengan uang pinjaman dari tetangga dan teman-temannya, Rohendi, Yuliani, dan mertuanya membawa Rahma ke RSHS setahun lalu. Namun, karena uang mereka tak cukup, Rahma hanya sebatas diperiksa. Padahal, dokter meminta Rahma segera dioperasi.

“Saya tidak punya uang. BPJS juga gak ada. Makanya coba kami sembuhkan pakai pengobatan alternatif,” imbuhnya.

Rohendi menjelaskan, beberapa waktu lalu, ia dan keluarganya mengurus kartu BPJS Kesehatan, tetapi gagal karena belum memiliki e-KTP Kabupaten Bandung. Padahal, pengajuan pengurusan e-KTP telah dilakukannya setahun lalu saat anaknya sakit.

"Saya dari Kota Bandung, sekarang tinggal dengan mertua di Kabupaten Bandung. Sejak anak sakit, surat pindah dan persyaratan lainnya sudah diurus, tetapi belum juga dapat e-KTP," ungkapnya.

Tanpa BPJS atau uluran tangan dari orang lain, Rohendi mengaku tak bisa mengobati anaknya secara medis karena sehari-hari ia hanya bekerja sebagai kuli bangunan di luar kampungnya. Bahkan sejak anaknya sakit, Rohendi nyaris tak punya penghasilan karena tidak bisa lagi bekerja jauh dari rumah.

"Sekarang saya menganggur dan menumpang di rumah mertua. Jangankan untuk berobat, untuk makan sehari-hari saja numpang sama mertua," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com