Sontak, aksi tersebut mendapat respon negatif dari para petugas keamanan yang berjaga. Aksi saling dorong pun tidak dapat terhindarkan. Bahkan kejadian ini nyaris terjadi adu jotos antara pendemo dan aparat keamanan.
Ketua HMI Kolaka, Hasrul menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh para mahasiswa itu adalah bentuk kekecewaan kepada anggota DPRD Kolaka, khususnya komisi III.
"Jadi teman-teman itu sudah kecewa sebab kami menilai anggota DPRD ini tidak konsisten dalam perencanaan mengawal aspirasi kami," katanya, Senin (23/3/2015).
Penjelasan ini pun ditanggapi oleh anggota DPRD. Setelah kondisi kembali tenang, rapat dengar pendapat antara mahasiswa dan DPRD pun dilakukan. Kedatangan mahasiswa di DPRD Kolaka guna mendesak pihak terkait utuk segera membentuk panitia khusus (pansus) pengawalan pembangunan pabrik nikel milik PT VALE Indonesia.
"Kami datang unuk mendesak janji DPRD, yaitu pembentukan pansus. Kenapa hari ini belum terlaksana," tegas ketua HMI Kolaka, Hasrul.
Ketua Komisi III DPRD Kolaka, Syaripuddin Rantegau, menjelaskan bahwa untuk menggagas terbentuknya pansus pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemda Kolaka.
"Kita upayakan hari rabu minggu depan akan kita bertemu lagi bersama pihak terkait untuk membentuk pansus," ungkapnya.
Setelah menyepakati hal tersebut, pendemo pun membubarkan diri secara tertib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.