“Banjir mulai merendam tiga desa ini sejak Minggu (28/12/2014) sekitar pukul 21.00 WIta hingga Senin (29/12/2014). Banjir ini merupakan kiriman dari dua Kabupaten tetangga yakni Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Timor Tengah Selatan (TTS) yang dilanda hujan deras sejak kemarin,” kata Yustinus kepada Kompas.com, Selasa (30/12/2014).
Menurut Yustinus, banjir tersebut melanda tiga desa akibat jebolnya tanggul lama di beberapa titik di Ara’e sepanjang 32 meter dan di Lakulo. Data sementara hasil tinjauan di lokasi, tidak ada korban jiwa. Namun, lebih dari 100 hektar lahan pertanian yang baru ditanam jagung, tertutup banjir, termasuk 20 sumur. 783 kepala keluarga rumahnya terendam banjir.
Untuk rumah yang terendam di Desa Sikun, sebanyak 307 rumah, di Desa Oanmane 284 rumah di Desa Motaain 192 rumah. Selain rumah warga, terdapat juga fasilitas publik yang terendam banjir yakni kantor Kepala Desa, Puskesmas Pembantu dan sejumlah sekolah.
Untuk sementara, kata Yustinus, hanya laporan secara lisan yang disampaikannya ke Bupati Malaka. Dia masih membuat laporan tertulis ke bupati untuk selanjutnya dilakukan tindakan tanggap darurat dari pemerintah daerah Malaka.
“Saat ini, masyarakat butuh air bersih, bahan makanan, penerangan dan obat, termasuk kesulitan akses masuk ke lokasi banjir. Karena itu, kita berharap tanggul di sejumlah titik yang mengalami kerusakan bisa segera diperbaiki,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.