Kepala Humas RSU Dokter Slamet, Ade Sunarya mengatakan, korban tewas akibat keracunan minuman keras oplosan sampai malam ini menjadi 16 orang yang sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit. Para korban datang ke rumah sakit secara bertahap. Sebagian dari mereka dalam keadaan kritis saat dibawa ke RSUD. Para korban mengeluhkan hal sama karena sebelumnya telah menenggak minuman keras oplosan yang beredar di kota dodol tersebut.
“Sekarang tercatat korban tewas akibat dugaan keracunan minuman keras oplosan menjadi 16 orang. Ini yang tercatat di rumah sakit, tidak tahu kalau korban sama di luar yang tidak dirawat di rumah sakit, katanya sih masih banyak,” jelas Ade, Kamis malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, terdapat beberapa korban tewas lainnya yang tidak dibawa ke rumah sakit. Beberapa di antaranya bernama Deden yang diketahui tewas bersama adiknya karena miras oplosan. Keduanya tak sempat dibawa ke rumah sakit.
“Katanya korban tewas akibat miras ini yang tidak dibawa ke rumah sakit," jelas Anang, salah seorang keluarga korban miras.
Diberitakan sebelumnya, sembilan orang pemuda asal Garut diketahui tewas setelah menenggak minuman keras oplosan. Selain para korban tewas, dua orang rekan mereka masih dirawat di rumah sakit dengan kondisi kritis sampai Rabu (3/12/2014) sore. Korban tewas antara lain Dani, Sobar, Sudar, Erwan, Budiman, mereka asal dari Kecamatan Garut Kota. Lalu Andri dan Asep, keduanya warga Tarogong Kidul. Kemudian Yayan dan Ripal dari Kecamatan Bayongbong.
Sedangkan dua orang dalam kondisi kritis yang masih dirawat di RSU Dokter Slamet adalah kakak beradik, Romi dan Roni, warga Kecamatan Garut Kota. Para korban tewas dan kritis akibat miras oplosan ini berusia dari 15 sampai 22 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.