Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Dukun Santet, Kakek 75 Tahun Nyaris Dikeroyok Warga

Kompas.com - 01/12/2014, 21:52 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Diduga berprofesi sebagai dukun palsu, Ihat (75), warga Kampung Citatah, Desa Barengkok RT 02 RW 01, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, nyaris dikeroyok massa, Senin (1/12/2014).

Peristiwa itu bermula saat warga bernama Jamari (52), yang tak lain adalah tetangga Ihat sendiri, datang berobat ke pelaku. Ia mengeluhkan penyakit gatal-gatal.

Saat datang berobat, pelaku memberikan potongan bambu kuning, satu buah silet, duri batang pohon salak, satu buah paku kecil dan satu lembar kertas yang bertuliskan huruf Arab, untuk ditanam di halaman rumah korban. Namun setelah mengubur benda-benda tersebut, penyakit yang diderita Jamari tak kunjung sembuh.

Sontak, korban pun kesal karena merasa ditipu Ihat. Akhirnya, korban bersama keluarganya mendatangi rumah pelaku dan meminta pertanggungjawaban dengan membawanya ke kantor desa setempat.

Kepala Polres Bogor AKBP Sonny Mulvianto Utomo, ketika dihubungi Kompas.com, membenarkan kejadian itu. Menurut Sonny, Jamari menduga bahwa Ihat menganut aliran hitam alias dukun santet.

"Bukan dibakar, tapi nyaris dikeroyok. Itu pun dilakukan oleh Jamari dan anaknya yang bernama Joko. Karena mereka menduga pelaku sebagai dukun santet," kata Sonny, Senin (1/12/2014).

Sonny menambahkan, peristiwa itu terjadi secara spontanitas, karena korban merasa telah dibohongi.

"Kami masih melakukan penyelidikan atas kasus ini dan meminta sejumlah keterangan saksi-saksi di lokasi tersebut," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Polsek Jasinga AKP Yayan mengatakan, kejadian itu hanyalah kesalahpahaman antara Jamari dan Ihat. Jamari mengira akan disantet Ihat karena menyuruh menanam benda-benda aneh di halaman rumahnya.

"Di sini sebetulnya hanya salah paham saja. Kasus ini sebetulnya sudah dibawa ke balai desa, dan sudah selesai. Keduanya sudah minum kopi bareng, tapi tidak sempat di laporkan ke polsek. Setelah kami datang, ternyata sudah damai secara kekeluargaan,” pungkas Yayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com