Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penyelamat Masih Berupaya Capai Lokasi Pendaratan Helikopter di Pedalaman Papua

Kompas.com - 30/11/2014, 09:16 WIB
JAYAPURA, KOMPAS.com — Tim SAR baik dari Basarnas maupun TNI AU, Minggu (30/11/2014), telah mendekati lokasi helikopter Super Puma milik TNI AU yang mendarat darurat pada Jumat (28/11/2014) di pedalaman Papua. Lokasi helikopter hanya berjarak lima menit penerbangan, tetapi sulit dijangkau.

"Tim SAR sudah sampai di lokasi terdekat, yakni di Batom," ujar Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Jayapura Mayor (Sus) Juni Kurniawati, Minggu. Tim menggunakan pesawat Cassa dan Helikopter Bell.

Sebelumnya, Komandan Pangkalan Angkatan Udara Jayapura Kolonel (Pnb) I Made Susila kepada Antara di Jayapura, Sabtu, mengatakan, evakuasi belum dapat segera dilakukan karena cuaca tidak mendukung, sekalipun lokasi pendaratan darurat hanya berjarak lima menit penerbangan dari Batom.

Juni mengatakan, di dalam tim penyelamat itu juga ada personel kesehatan dengan membawa perlengkapan standar penyelamatan. Menurut Juni, helikopter Airfast dari PT Freeport Indonesia juga sudah turut dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.

Helikopter bantuan Freeport itu, ujar Juni, sudah dalam penerbangan dari Timika ke Dekai. "Mudah-mudahan hari ini evakuasi dapat dilakukan," harap Juni. Dia mengatakan, ada yang terluka di antara kru dan anggota Satgas Yon 133 di helikopter yang mendarat darurat tersebut.

Helikopter Super Puma yang dipiloti Mayor Pnb Tarigan sempat dilaporkan hilang kontak dalam penerbangannya dari Sentani ke Kiwirok, Jumat. Di dalamnya terdapat 14 orang, termasuk kru. Beberapa saat kemudian diketahui helikopter ini mendarat darurat di lokasi yang cukup sulit untuk proses evakuasi, yaitu di sekitar Kampung Pending, Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Saya mendapat laporan ada anggota yang terluka, namun siapa saja dan apakah lukanya parah atau tidak belum diketahui dengan pasti," kata Kasdam Cenderawasih Mayjen TNI Damanik, Sabtu (29/11/2014).

Helikopter yang mendarat darurat tersebut sedianya mengantarkan 10 anggota Yonif 133 yang adalah anggota satgas pengamanan perbatasan ke Kiwirok, salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Papua Niugini. Kesepuluh anggota Yonif 133 adalah Sertu Nanang, Serda Arman, Praka Gunawan, Praka Joko, Praka Roy Candra, Praka Ulil, Prada Setia, Prada Adek Ananda, dan Prada Andra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com