Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Korban Kapal Tenggelam Masih Hilang, Warga Pantau Arah Burung Gagak

Kompas.com - 17/10/2014, 19:58 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sudah sebelas hari peristiwa tenggelamnya kapal motor Jabal Nur yang mengangkut rombongan pengantin asal Kecamatan Raas, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, berlalu. Namun sampai hari ini, dari 48 penumpang, masih ada 21 korban yang belum ditemukan.

Walaupun 21 korban itu belum ditemukan, warga masih belum menyerah untuk mencarinya. Warga Kecamatan Raas punya cara sendiri untuk melacak keberadaan korban yang dimungkinkan sudah meninggal di tengah laut. Warga Raas setiap hari selalu nongkrong di pinggir pantai dengan memantau arah burung gagak. Burung pemakan bangkai itu menjadi petunjuk bagi warga untuk mencari tubuh korban.

"Burung gagak itu yang menjadi petunjuk untuk mencari bangkai tubuh korban," ungkap Fauzi, salah satu nelayan asal Raas, Jumat (17/10/2014).

Cara itu, imbuh Fauzi, sudah lumrah dilakukan oleh nelayan setempat ketika ada warga yang tenggelam di laut dan tidak ditemukan dalam pencarian menggunakan perahu ataupun kapal.

"Tidak hanya bangkai manusia yang dihinggapi burung Gagak, terkadang bangkai hewan hutan juga dimakan. Makanya kita mencari berdasarkan petunjuk burung Gagak," ungkapnya.

Sementara itu, pasukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo dan Sumenep, serta Badan SAR Nasional sudah menghentikan pencairan setelah tujuh hari mengelilingi perairan pulau Raas.

Perkembangan terakhir, korban tenggelamnya kapal Jabal Nur yang selamat hanya 8 orang dari 48 penumpang. 19 orang ditemukan jasadnya dan 21 orang belum ditemukan. Termasuk Ahmad, calon pengantin yang juga belum ditemukan jasadnya. Tenggelamnya KM Jabal Nur itu pada Senin (6/10/2014) di dalam perjalanan menuju Bali untuk menghadiri resepsi perkawinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com