Kelima anak inilah yang lantas melaporkan kehilangan tersebut ke Kantor Polisi Sektor Aesesa, Jumat (17/10/2014). Mereka didampingi pamannya, Jafarudin dan anggota Lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Nagekeo.
Anak sulung Hasnawati, Karmila Haji (17) menuturkan, selain sang ibu yang hilang, ayah dari anak-anak ini pun sudah lama merantau ke Malaysia. "Sejak ibu hilang dan ayah merantau ke Malaysia, kami tinggal di rumah paman, Jafarudin. Akibatnya, kami terlantar dan tidak sekolah karena tidak biaya pendidikan,"
Kelima anak itu adalah Karmila Haji, Istapi Haji (14), Taufik (12), Farid (13), dan Siti (8). Mereka semua mengharapkan ibu mereka bisa pulang ke Desa Nangadhero. "Mama tolong pulang, kami sangat merindukan kehadiran mama di rumah," tutur Karmila sambil menangis.
Jafarudin pun mengaku sangat sedih melihat anak-anak yang tinggal bersamanya. "Setiap mereka makan di rumah, mereka selalu meneteskan airmata karena rindu ibu mereka," tutur dia.
Sekretaris Lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Nagekeo, Maria Angelina Adriana Sekke Wea di Mbay, Ibu Kota Kabupaten Nagekeo, Jumat (17/10/2014) menjelaskan, lembaga ini mendampingi anak-anak tersebut sejak Maret 2010 lalu. Mereka pun ditinggal oleh ayahnya sejak Oktober 2014.
Maria menjelaskan, terungkapnya kasus penelantaran lima anak ini berawal dari kasus dugaan pelecehan terhadap Karmila Haji oleh seorang pemuda di Desa Nangadhero yang berinisial RN. Nah, saat itulah diketahui Karmila Haji sudah kehilangan ibunya sejak empat tahun lalu.
"Kami mendampingi lima anak yang kehilangan ibu mereka untuk melaporkan ke Kantor kepolisian atas kehilangan ibunya," kata Maria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.