Api Bakar Dua Rumah Adat dan Satu Rumah Warga di TTU

Kepala Kepolisian Sektor Insana, Inspektur Satu, Petrus Liu kepada Kompas.com, Sabtu (11/10/2014), mengatakan, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 9.30 Wita. Rumah yang terbakar tersebut milik Petrus Sikone Us Fomeni, sedangkan dua rumah adat tersebut yakni milik suku Pakaenoni.

“Titik api berasal dari tempat masak (tungku) di dapur rumah milik Petrus Sikone Us Fomeni, kemudian percikan api merambat ke dalam lopo adat dan rumah adat suku Pakaenoni sehingga api membesar dan membakar seluruh isi rumah yang memang mudah terbakar karena berdinding kayu dan beratap alang-alang,” jelas Petrus.

Menurut Petrus, kebakaran itu pertama kali diketahui oleh sejumlah siswa SMP yang kebetulan melintas di depan rumah adat. Begitu melihat rumah terbakar, para siswa itu lantas berteriak memanggil warga sekitar yang secara spontan langsung berhamburan keluar untuk membantu memadamkan api.

“Api akhirnya berhasil dipadamkan oleh warga dengan menggunakan dua unit mobil tangki air pada pukul 11.00 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material ditaksir mencapai Rp 100 juta,” kata Petrus.