Menurut pengakuan NA, ia dipaksa melayani hasrat biologis sang ayah tirinya hingga lebih dari 30 kali. Sementara itu, Sholikan, saat diperiksa penyidik Polres Malang, mengaku menyetubuhi NA saat kondisi rumah sedang sepi.
"Saya melakukan hubungan intim dengan dia sejak dia masih duduk di kelas V SD," ujar Sholikan saat ditanya awak media di Mapolres Malang, Rabu (8/10/2014).
Sholikan mengaku pertama kali memaksa korban untuk melayani nafsu birahinya saat pelaku melihat korban baru keluar dari kamar mandi di rumahnya. Saat itu, pelaku melihat tubuh korban yang sedang tidak memakai baju.
"Saat diajak oleh saya, dia diam dan mau. Saya langsung melakukannya," katanya sembari menundukkan kepala.
Sholikan mengaku menyetubuhi anak tirinya karena merasa kesal kepada istrinya yang jarang pulang.
"Istri saya jarang mau diajak berhubungan intim. Dia baru mau jika dikasih uang sama saya. Kalau saya tak punya uang, istri saya tidak mau," akunya.
Istri Sholikan bekerja sebagai buruh cuci baju, jauh dari rumahnya. "Saya khilaf. Sekarang saya sudah pasrah mau diapakan. Itu salah saya. Saya mohon maaf kepada anak tiri saya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.