Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tonton Festival Seni, Seorang Siswa SMA Terkena Peluru Nyasar

Kompas.com - 11/09/2014, 18:40 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Diduga terkena peluru nyasar, Arjun, (17) siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri (setara SMA), Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendapat perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) RSU Wakatobi, Kamis (11/9/2014). Peluru nyasar itu melukai paha sebelah kanannya hingga mengeluarkan darah.

Arjun menuturkan, kejadian itu berawal saat ia bersama temannya tengah menonton acara festival kesenian yang digelar di lapangan merdeka Wangi-wangi, Wakatobi. Tanpa disadari tiba-tiba terdengar suara tembakan satu kali kemudian ia berlari.

“Saat itu semua penonton berlarian berhamburan, tetapi tiba-tiba kaki kanannya terasa keram hingga mengeluarkan darah. Kira-kira jarak 5 hingga 6 meter saya lihat ada orang menembak. Saya sempat lari karena saat ini di belakangku ada yang kacau, tapi tidak jauh. Tiba-tiba saya rasa sakit dan kakiku keram sebelah,” kata Arjun.

Ia mengaku tak mengenali wajah penembak mistrius itu. Arjun sempat mengenali ciri lainnya terutama pakaian yang digunakannya.

"Itu pake baju kaos dan celana polisi berwarna coklat dan orangnya agak kurus dan tingginya sedang," ungkapnya.

Kapolres Wakatobi AKBP Hotlan Damanik yang dihubungi melalui telepon selulernya membenarkan peristiwa tersebut. Namun ia membantah, tembakan yang mengenai paha kanan Arjun berasal dari proyektil peluru.

“Bukan proyektil, seperti benda tajam saja. Kejadiannya itu semalam pada pukul 23. 00 Wita, saat kegiatan festival, ada perkelahian antarpemuda,” jelasnya.

Damanik menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyidikan atas kasus yang menimpa Arjun.

“Belum dapat dipastikan penyebabnya, kita masih sidik. Ada enam orang yang telah kami mintai keterangan terkait kasus ini,” terangnya.

Sementara itu, pihak rumah sakit belum bisa memastikan penyebab luka yang dialami korban. Hanya saja, salah satu dokter bedah, dr Muhammad Tantowi yang menangani operasi Arjun telah mengingatkan korban agar tidak makan untuk sementara karena lukanya harus dicuci terlebih dahulu sebelum dioperasi.

"Saat ini akan kami operasi dan mengenai penjelasannya, insya Allah besok, dan itu akan melalui humas kami, sesuai petunjuk dirut RSUD,” jelas Tantowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com