Hal itu diungkapkan Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur Thoriqul Haq. Thoriqul mengatakan, salah satu "pembunuh" yang mematikan adalah kampanye hitam dalam bentuk suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"Ada isu yang mengatakam Jokowi, China lah, bukan Muslim lah, dan sebagainya," katanya, Jumat (18/7/2014).
Sementara itu, soal kecurangan yang sistematis dan masif, dia menyatakan hal itu sudah pasti terjadi. Tim pemenangan Jokowi-JK Jawa Timur pun sudah melaporkan temuan itu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Mana mungkin dalam satu TPS tidak ada pemilih nomor urut 2 satu pun, itu kan mustahil," katanya.
Hasil penghitungan riil pihaknya, berdasarkan model D1 PPWP (desa/kelurahan) pasangan Jokowi-JK di Jawa Timur sukses membukukan suara 53,17 persen. Sementara itu, pasangan Prabowo-Hatta meraih 46,83 persen dari total 30.640.941 DPT.
Kata dia, dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, Jokowi-JK menguasai 24 daerah, sementara Prabowo-Hatta mendominasi 14 daerah. Sebanyak 14 daerah yang dikuasai Prabowo-Hatta adalah Pacitan, Bondowoso, Situbondo, Pasuruan, Magetan, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kota Probolinggo, dan Kota Pasuruan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.