Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Penutupan Dolly Bisa Tiru Kramat Tunggak Jakarta

Kompas.com - 19/06/2014, 20:02 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com – Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penutupan lokalisasi prostitusi Dolly di Surabaya adalah langkah yang positif diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Khofifah berpendapat, Pemkot Surabaya bisa mencontoh upaya yang dilakukannya ketika menutup lokalisasi Kramat Tunggak, Jakarta beberapa tahun lalu. Terutama terkait solusi dan program untuk para pekerja seks komersil (PSK) di lokalisasi itu.

“Ketika itu saya ikut berproses dalam penutupan Kramat Tunggak. Saya ketemu mucikarinya. Saya berdialog dengan mereka. Saya minta izin agar ‘anak-anak’ mereka diizinkan untuk ikut pelatihan-pelatihan,” ujar Khofifah di Magelang, Kamis (19/6/2014).

Khofifah memaparkan, ketika itu dirinya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang saat itu masih dipimpin Sutiyoso, memberikan program pelatihan (life skill) di bidang salon, katering, menjahit dan bordir.

“Kami beri kesempatan mereka untuk ikut pelatihan tersebut selama dua bulan. Ada yang kerasan tapi ada juga yang tidak. Setelah dua bulan kami dirikan shelter-shleter di Bekasi dan Kerawang. Kami bertemu para pemilik perusahaan-perusahaan di wilayah itu, kami sampaikan ke mereka untuk memperkerjakan para PSK di perusahaan mereka,” ujar Ketua Umum Muslimat Nahdatul Ulama (NU) itu.

Menurutnya, hal serupa sangat bisa dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Apalagi di Kota Surabaya dan kota-kota sekitarnya berdiri ratusan perusahaan besar yang bisa memperkerjakan para PSK Dolly.

“Pemkot Surabaya bisa memanggil perusahaan-perusaan yang ada di Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan sekitarnya. Minta kepada para pemilik perusahaan itu untuk memperkerjakan para PSK Dolly, tidak perlu banyak-banyak, titip lima orang saja setiap perusahaan. Its very simple,” usul Khofifah.

Khofifah mengatakan, perusahaan-perusahaan yang hendak memperkerjakan PSK Dolly itu sebaiknya yang memiliki Dormitory (asrama) sehingga mereka bisa bersosialisasi dan beradapatsi dengan baik ketimbang diterjunkan langsung di tengah masyarakat umum.

“Saya berpendapat demikian karena saya pernah melakukan hal serupa. Jadi tidak omdo (omong doang),” tandas Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com