"Saya sedang ngidam dan ingin makan batagor. Saya gak tahu langsung kejadian begini, tetapi alhamdulillah anak saya selamat dan lahir normal," kata Rosmawati dengan wajah pucat.
Direktur Utama RSUD Kabupaten Tasikmalaya Eli Hendalia membenarkan bahwa salah satu korban keracunan adalah seorang ibu hamil. Eli menduga, ibu hamil itu melahirkan dalam usia kandungan delapan bulan karena sudah memasuki waktunya. Jadi, ia mengklaim, hal ini tidak ada kaitannya dengan efek samping karena keracunan.
"Meski si ibu mengalami mual, muntah, dan diare akibat keracunan, melahirkan ini karena sudah waktunya. Itu kebetulan saja," ungkap Eli.
Saat ini, kata Eli, kondisi Rosmawati telah membaik. Setelah diperiksa, bayi dalam keadaan sehat dan tak terpengaruh kondisi ibunya yang mengalami keracunan.
"Ibunya baik dan bayinya sehat. Akan tetapi, ibunya masih harus mendapatkan asupan cairan dengan infus," tambah dia.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga di Kampung Sukasukur, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami keracunan massal setelah menyantap batagor dari seorang pedagang keliling, Sabtu (14/6/2014) sore.
Sedikitnya 73 orang menjadi korban dan telah mendapatkan perawatan. Sebanyak 32 korban dari jumlah itu masih dirawat di RSUD setempat. Rata-rata korban merasakan gejala keracunan pada Minggu (15/6/2014) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.