Massa yang terdiri dari laki-laki, wanita, dan bahkan anak-anak itu berjanji "pasang badan" untuk mendukung kebijakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu.
Sejumlah elemen yang berunjuk rasa di antaranya adalah Ikatan Keluarga Madura (Ikamra), Gerakan Rakyat Surabaya (GRS), dan Forum Madura Bersatu (Formabes).
Selain menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, mereka juga menggunakan sebuah truk yang penuh dengan peralatan sound system.
Menurut Ketua Dewan Penasihat Ikamra, Ali Badri Zaini, dia sangat menghargai dan mendukung penuh kebijakan Wali Kota untuk menutup Dolly. "Penutupan Dolly adalah tanggung jawab warga Kota Surabaya. Jika tetap dibiarkan, semua warga Surabaya yang akan menanggung dosanya," ujar Ali.
Bahkan, jika memungkinkan, kata Ali, pihaknya mendesak agar penutupan dilakukan secepatnya, tidak lagi menunggu 19 Juni sebelum puasa. Pihaknya bersama semua elemen pendukung bersedia "pasang badan" jika ada pihak yang berani menghalangi niat baik itu.
"Ini namanya jihad melawan kemaksiatan. Kami siap mendukung sampai titik darah penghabisan," ujarnya.
Sambil menunggu ditemui Risma, masing-masing perwakilan elemen terus melakukan melakukan orasi. Sementara itu, Risma masih menemui tamu dari negara Arab Saudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.