"Saya minta tolong atas nama pribadi dan Wali Kota Surabaya agar para ustaz tidak bergerak sendiri-sendiri, apalagi melakukan sweeping. Serahkan semuanya kepada Pemkot, saya yakin ini bisa diatasi dengan baik," kata Risma saat menemui perwakilan ormas Islam di ruang kerjanya, Rabu (14/5/2014).
Risma meminta semua pihak dapat menahan emosi atas dasar penegakan agama demi terciptanya keadaan kondusif di Kota Surabaya.
"Jika ini dipandang niat baik, pasti Allah akan bantu saya. Karena itu, sekali lagi kami minta ormas tidak bergerak sendiri," tambahnya.
Siang tadi, puluhan ormas Islam, di antaranya Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan Laskar Arif Rahman Hakim, yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim, menyampaikan dukungannya kepada Risma atas kebijakannya menutup lokasi prostitusi Dolly.
Menurut mereka, langkah wali kota perempuan pertama Surabaya itu adalah upaya amar ma'ruf nahi mungkar yang perlu didukung oleh semua elemen umat Islam. Pihak GUIB juga menyesalkan pernyataan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana yang menolak kebijakan penutupan Dolly.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.