Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Bersenjata Linggis yang Menganiaya Kakek-Nenek Dibekuk

Kompas.com - 17/04/2014, 15:03 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Empat dari lima anggota kelompok "Mranggen", sebuah komplotan perampok sadis di Jawa Tengah, digulung aparat Satreskrim Polres Semarang. Sementara itu, seorang lainnya bernama Solikun alias Bajul yang merupakan otak komplotan itu hingga kini masih buron.

Kawanan ini terakhir kali melakukan aksi di rumah Kusdi (60) warga desa Watugunung, Kecamatan Tuntang, awal April lalu. Dalam aksinya itu, salah satu pelaku bernama Jumain (40) ditangkap warga setelah sempat melukai korban dan istri korban Sukamtiah (58) dengan menggunakan linggis dan tatah.

“Satu pelaku diamankan warga saat beraksi di rumah korban, Kamis (3/4/2014) dini hari lalu. Setelah kami kembangkan, tiga pelaku lain berhasil kami tangkap di waktu dan tempat yang beda,” kata Wakapolres Semarang Kompol Arif Bahtiar, SIK, MM saat gelar perkara di Mapolres Semarang, Kamis (17/4/2014) siang.

Keempat tersangka tersebut merupakan warga Kabupaten Demak. Tersangka Jumain (40) dan Dadang (33) berasal dari satu kampung, yakni dari dusun Girikusumo, Mranggen, Demak. Sementara itu, Muklis Abdul Kolek (30) adalah warga Karanggawang, kecamatan Karangawen, Demak dan Andi Mufid alias Andi Pritil (44), satu kampung yang sama dengan dua tersangka pertama. Namun saat ini, dia sudah mempunyai rumah di Ungaran Timur.

Mereka diringkus bersama barang bukti berupa dua buah tatah besi dan sepotong kayu sepanjang sekitar 75 cm.

"Mereka mempunyai peran masing-masing, ada sebagai informan mencari sasaran perampokan, ada yang sebagai eksekutor maupun yang bertugas mengawasi dan antar jemput saat beraksi," kata Arif.

Menurutnya pula, dalam beraksi, komplotan pencuri dan perampok ini melakukan perencanaan secara matang. Mereka berbagi tugas dan peran sesuai dengan arahan pimpinannya, Sulaikun alias Bajul, warga Mranggen, Demak, yang masih diburu. Diduga, komplotan ini sudah beraksi lebih dari satu kali.

“Melihat perencanaan dan bagi tugas secara detil tersebut, besar kemungkinan mereka sudah pengalaman dan pernah beraksi di tempat lain. Karenanya ini kami masih kembangkan dengan melihat kejadian-kejadian sebelumnya. Dan jika ada warga yang merasa jadi korban, silahkan melapor,” ungkap Arif.

Sementara itu, tersangka Jumain kepada petugas mengaku terpaksa menganiaya korban lantaran panik saat aksinya diketahui korban dan isteri korban yang berteriak-teriak minta tolong.

“Saya pukul pakai kayu. Saat itu saya panik," kata dia.

Polisi masih mengembangkan kasus ini dan memburu Bajul, otak sekaligus pelaku utama. Hingga kini polisi masih mencari barang bukti lain berupa linggis dan mobil yang digunakan para tersangka.

Sebelumnya diberitakan, sepasang suami istri usia lanjut dianiaya secara keji oleh komplotan perampok bersenjata linggis, 3 April lalu sekitar pukul 02.00 Wib. Kusdi (60) dan Sukamtiah (58) warga Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang saat ini tergolek lemah di RSUD Ambarawa karena menderita luka-luka yang cukup parah. Kusdi sempat dipukuli oleh pelaku dibagian kepala hingga pingsan. Sukamtiah juga mengalami luka robek dan memar di kepala, tangan dan punggungnya akibat dianiaya pelaku yang diperkirakan lima orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com