Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

729 Surat Suara di Banyuwangi Tertukar

Kompas.com - 09/04/2014, 13:58 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com -- 729 kertas suara yang ada di tiga TPS, yaitu TPS 7, TPS 18, dan TPS 20 di wilayah Kecamatan Gambiran tertukar. Rincian kertas suara yang rusak adalah 214 di TPS 7, 324 di TPS 20, dan 191 di TPS 18.

Tertukarnya kertas suara tersebut diketahui setelah Sumiarni, calon legislatif dari Partai Hanura, protes namanya tidak ada dalam kertas suara saat mencoblos di TPS 7 Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran.

Sumiarni menceritakan, sebelumnya tetangganya sempat mempertanyakan namanya yang tidak ada di kertas suara, dan ketika dia di bilik suara untuk menyampaikan hak pilihnya, ternyata kertas suaranya tertukar dengan dapil 3.

"Saya caleg dari dapil 4 ya jelas enggak ada namanya di sini. Dan ini sangat merugikan para caleg yang berada di dapil 4. Apalagi baru diketahui sekitar jam 10 tadi," kata dia, Rabu (9/4/2014).

Hal senada juga diungkapkan Eko Setyowati, caleg dari PDI-P. Ia meminta agar pemilihan di tiga TPS dihentikan. "Kami akan melaporkan kejadian ini ke pusat. Kami takutnya ada unsur kesengajaan," katanya.

Sementara itu, Yunias Sugiarto, Kepala KPPS TPS 7 Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, mengatakan, pencoblosan dihentikan selama 30 menit untuk mengecek kertas suara.

"Setelah dicek ternyata ada 214 kertas suara yang tertukar dan 133 yang benar sesuai dengan dapil. Sedangkan yang sudah dicoblos ada 91 kertas suara. Kami sudah melaporkan kejadian ini ke KPU Kabupaten. Dan yang salah akan segera diganti, tapi yang tersedia hanya 118," kata dia.

Yunias mengaku sudah mengecek ulang kertas suara secara acak, "Kemungkinan kesalahan pada pendistribusian," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com